Tokoh-tokoh yang Hadir di Deklarasi Gerakan Solidaritas Indonesia, Habib Luthfi hingga Para Menteri
Pantauan Tribunnews di lokasi, tokoh-tokoh didominasi para menteri kabinet Merah Putih pembantu Presiden Prabowo Subianto.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh tampak menghadiri Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena Senayan, Jakarta, Sabtu (2/11/2024).
Pantauan Tribunnews di lokasi, tokoh-tokoh didominasi para menteri kabinet Merah Putih pembantu Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Indonesia Arena Membiru Jelang Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat mendampingi Presiden Prabowo Subianto saat menyalami tamu yang datang di deklarasi GSN.
Hampir semua menteri Prabowo nampak hadir di antaranya:
- Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Ketua Umum GSN, Rosan Perkasa Roeslani,
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia,
- Menteri Luar Negeri, Sugiono,
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono,
- Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan,
- Menteri Kebudayaan, Fadli Zon,
- Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono,
- Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Maman Abdurrahman.
- Tokoh nasional Habib Luthfi Bin Yahya,
- Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie,
- Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan,
- Ketua Umum Kadin Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie,
- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,
- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
- Mantan istri Prabowo, Titi Hediati Hariyadi atau dikenal Titiek Sorharto,
- Dan putranya Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau dikenal Didit juga datang dideklarasi GSN.
Baca juga: Gerakan Solidaritas Nasional Terbentuk, Diharapkan Jadi Pilar Kelima Demokrasi
Ketua Umum GSN Rosan Perkasa Roeslani sebelumnya menyampaikan bahwa GSN bertujuan menyatukan semua kekuatan, gagasan, dan sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk satu tujuan yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera dan maju dengan lebih cepat.
Dia membandingkan peran strategis GSN dengan kebebasan pers dalam demokrasi modern.
Kebebasan pers, kata dia dilindungi oleh negara awalnya lahir sebagai anti tesis dan kemudian sebagai pelengkap terhadap konsep demokrasi Trias Politika sehingga media disebut Pilar keempat demokrasi.
"Demikian juga GSN kami harap bisa menjadi Pilar Kelima atau sintesis dari empat pilar demokrasi yang sudah ada. Dimana gagasan-gagasan besar bisa segera dimatangkan, diperjuangkan dan akhirnya diwujudkan dengan dukungan penuh dari negara dan partisipasi penuh dari masyarakat,” ujar Rosan.
Menurutnya, kolaborasi sejak awal antara GSN dan media massa adalah syarat mutlak untuk mensukseskan dan menyebarkan tujuan mulia Presiden Prabowo Subianto untuk menyatukan seluruh elemen bangsa.
Baca juga: Prabowo akan Hadiri Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional, Massa Mulai Berdatangan
"Visi GSN adalah menjadi organisasi yang merekatkan seluruh rakyat Indonesia. Dengan cara menampung dan mewujudkan gagasan-gagasan besar menjadi solusi-solusi konkrit bagi kehidupan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Baik rakyat Indonesia di dalam negeri maupun yang menjadi diaspora di seluruh dunia,” tambah Rosan yang sekaligus adalah Menteri Investasi dan Hilirisasi di Kabinet Merah Putih.
Rosan kemudian mencontohkan gagasan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam proses singkat sejak Pilpres 2024, dapat langsung diwujudkan menjadi sebuah kebijakan nyata, sekaligus gebrakan dalam pemerintahan Prabowo - Gibran.
Itu adalah gagasan yang tidak lain berangkat dari hasil dialog antara para ahli di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN).
Demikian juga gagasan untuk membebaskan jutaan petani dan nelayan dari hutang yang sudah membebani selama bertahun-tahun.
“Kita saksikan sendiri bagaimana proses yang dilalui bisa sangat singkat. Dari gagasan, menjadi dialog para ahli, hingga akhirnya dituangkan dalam kebijakan nyata pemerintah yang didukung penuh sumber daya, kelembagaan, dan anggaran yang dibutuhkan,” tambah Rosan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.