Edwin Adrian Sumantha, S.H., PG. Dipl., M.Han
Saat menjabat Karo Humas Kemhan, Edwin dinilai mempermudah publik mengetahui informasi seputar pertahanan termasuk kegiatan Menhan ketika itu, Prabowo
Penulis: Malvyandie Haryadi
Pada akhir tahun 2011 hingga November 2012 Edwin berdinas di Makopassus sebagai Pabandya Lidgal Sintel Kopassus.
Selanjutnya Edwin menjabat sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus dan kemudian menjabat Komandan Pengamanan Pribadi Presiden RI (Paspampres).
Pada Juli 2014 Edwin pernah menjabat sebagai Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Selanjutnya menjabat sebagai Kepala Staf Brigade Infanteri 1 Pengaman Ibu kota/Jaya Sakti Kodam Jaya.
Kemudian ia dipercaya oleh Pimpinan TNI AD untuk menjabat kembali sebagai Dandim 0501 Jakarta Pusat.
Sebagai informasi, Edwin adalah perwira yang pertama kali dan satu-satunya yang berhasil menjabat Dandim di Jakarta Pusat sebanyak dua kali.
Edwin Adrian Sumantha juga tercatat pernah menjadi lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Angkatan XLVII Tahun 2020, saat dirinya berpangkat Kolonel.
Ketika itu, penghargaan dan Trophy “Wira Adi Nugraha” kepada Kolonel Inf Edwin Adrian Sumantha diberikan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Seremoni penghargaan itu dilangsungkan dalam upacara penutupan Pendidikan Reguler Sesko TNI Angkatan XLVII TA 2020 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (3/12/2020).
Bela Mayor Teddy di Polemik Teguran ke Dokter
Saat masih menjabat Karo Humas Setjen Kemhan, Edwin juga pernah membela Mayor Teddy Indra Wijaya, yang saat itu adalah ajudan Menhan Prabowo Subianto, terkait polemik teguran ke Kolonel dr. Gunawan Rusuldi.
Polemik teguran Mayor Teddy ke Dokter Gunawan itu mencuat setelah video yang merekam momen itu viral di media sosial.
Dalam video itu tampak Mayor Teddy Indra Wijaya bersama Prabowo Subianto sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah kegiatan di sebuah rumah sakit.
Saat Presiden Jokowi melintas, tampak seorang dokter yang kemudian dipegang tangannya oleh Mayor Teddy.