Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadli Zon: Inggris Tidak Mau Kembalikan Benda Bersejarah Milik Indonesia

Fadli Zon menyampaikan bahwa benda bersejarah milik Indonesia yang ada di Inggris itu merupakan peninggalan sejak zaman prakemerdekaan Indonesia.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Fadli Zon: Inggris Tidak Mau Kembalikan Benda Bersejarah Milik Indonesia
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Menteri Kebudayaan Fadli Zon usai Serah Terima Jabatan di kantor Kemendikbud, Jalan Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2024). Fadli Zon mengatakan Inggris masih tidak mau mengembalikan benda-benda bersejarah milik Indonesia. Benda tersebut kini masih berada di negara the three liona tersebut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengatakan Inggris masih tidak mau mengembalikan benda-benda bersejarah milik Indonesia. Benda tersebut kini masih berada di negara the three liona tersebut. 

Fadli Zon menyampaikan bahwa benda bersejarah milik Indonesia yang ada di Inggris itu merupakan peninggalan sejak zaman prakemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Nadiem: Repatriasi 472 Benda Sejarah Milik Indonesia dari Belanda Dilakukan Secara Bergelombang

"Yang terbanyak itu Belanda dan Inggris. Nah Belanda sudah ada MoU untuk proses pengembalian itu. Tapi Inggris sampai sekarang tak mau mengembalikan. Padahal termasuk yang paling banyak," kata Fadli dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Politikus Gerindra itu pun menyinggung peristiwa Geger Sepoy atau Sepehi yang menjadi momen penyerbuan pasukan Inggris kepada Kraton Yogyakarta pada Juni 1812. 

Baca juga: Fadli Zon Ajukan Reog Ponorogo Hingga Kebaya Jadi Situs Warisan Dunia ke UNESCO

Saat itu, Fadli mengatakan pasukan Inggris yang dipimpin Thomas Stamford Raffless merampok terhadap Keraton Yogyakarta. Kala itu, banyak barang milik keraton yang diambil oleh Inggris.

"Sampai empat kapal. Dua kapal tenggelam. Selebihnya ada di British Museum dan di British Library, termasuk ratusan manuskrip yang sampai sekarang tentu saja belum ada kembali," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Fadli menambahkan Kementerian yang dipimpinnya akan melakukan repatriasi terhadap benda bersejarah atau cagar budaya yang masih ada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.

Menurutnya, upaya repatriasi ini sudah berjalan sejak puluhan tahun bahkan sejak awal Indonesia merdeka.

"Dan terus di dalam proses itu kita menerima benda-benda bersejarah yang dulu diambil oleh kolonial. Baik Belanda, Inggris, Prancis, Prancis pernah menjajah kita ya, Jepang, dan lain-lain," pungkasnya.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas