Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo ke Menteri: Silakan Telepon, tapi Kalau Rawan Tak Perlu, Banyak Telinga Ingin Dengar

Presiden Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Prabowo ke Menteri: Silakan Telepon, tapi Kalau Rawan Tak Perlu, Banyak Telinga Ingin Dengar
istimewa
Presiden Prabowo Subianto saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024). 

Kelima negara itu adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Brasil, Peru, dan Inggris.

Prabowo diundang dalam sejumlah agenda kenegaraan, di antaranya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil, KTT APEC di Peru, dan yang terbaru KTT G7.

Adapun G7 merupakan organisasi tingkat internasional yang beranggotakan 7 negara di dalamnya, yakni Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Kanada, Jerman, Prancis, dan Italia.

Prabowo baru menyebutkan agenda KTT G7 dalam sidang kabinet hari ini. Ia memberi isyarat akan hadir dalam agenda tersebut

"Saya sedang mempelajari katanya ada undangan juga untuk KTT G7," ujar Prabowo.

Menurutnya, undangan agar Indonesia ikut serta dalam KTT G7 merupakan suatu kehormatan.

"Kita diundang juga karena ini berarti sesuatu kehormatan Indonesia dianggap juga pantas diundang ke G7," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Prabowo mengatakan, sejumlah agenda lawatannya yang dimulai pada pekan ini.

"Antara lain menghadiri KTT APEC di Peru dan G20 di Brasil, juga ada undangan kunjungan kenegaraan ke pemerintah Tiongkok, kunjungan kehormatan ke Amerika Serikat, dan juga kunjungan kerja ke Inggris untuk menjumpai perdana menteri Inggris," tuturnya.

Ia menegaskan, dirinya mesti berangkat ke sejumlah negara itu dalam rangka memenuhi undangan dan mewakili Indonesia.

"Jadi hal-hal ini tidak bisa saya hindari karena semua punya nilai strategis. Juga berhubungan juga dengan keadaan ekonomi kita karena kita harus berunding, harus juga menggali potensi-potensi yang ada dan menyelesaikan masalah-masalah yang krusial dan yang strategis dengan kelompok-kelompok negara tersebut yang bisa dikatakan merupakan blok-blok ekonomi yang sangat penting, sangat krusial untuk kelangsungan hidup ekonomi kita."

"Karena itu saya merasa perlu untuk kumpulkan saudara-saudara, menyampaikan beberapa pengarahan selama saya sedang berada di luar negeri," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Deni/Reza)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas