Jenderal Polisi Purn. Drs. Hoegeng Iman Santoso
Jenderal Hoegeng Iman Santoso adalah polisi Indonesia yang dikenal dengan kejujurannya, berikut adalah profil lengkapnya
Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Nuryanti
Pada 14 Juli 2004, Hoegeng meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta dalam usia yang ke 83 tahun.
Ia meninggal karena penyakit stroke dan jantung yang dideritanya.
Baca juga: Polisi Segera Tindak Fenny Frans dan Mira Hayati atas Skincare Berbahaya
Kasus Sum Kuning
Salah satu kasus lain yang cukup terkenal di masa Hoegeng menjabat Kapolri adalah mengenai kasus pemerkosaan Sum Kuning.
Kasus pemerkosaan Sum Kuning, merupakan kasus yang terjadi 21 September 1970 pada penjual telur berusia 17 tahun Sumaridjem.
Tragedi ini bermula ketika Sumaridjem berjalan pulang sendirian karena tak satupun bus kota yang lewat padahal hari sudah menjelang malam.
Sumaridjem ketika itu diculik oleh segerombolan orang menggunakan mobil yang melintas di timur Asrama Polisi Patuk, Yogyakarta.
Ia kemudian dibawa mengitari Jalan Diponegoro menuju Bumijo dan ddiperkosa di mobil oleh para pemuda tersebut.
Parahnya, uang dagangannya sejumlah Rp 4.650 juga ikut diambil.
Sumaridjem kemudian dibuang di tepi Jalan Wates-Purworejo, Gamping.
Singkat cerita, kasus pemerkosaan ini diduga dilakukan oleh anak-anak dari orang terkemuka di Yogyakarta.
Anggapan ini kuat di masyarakat karena pelaku memakai mobil. Sedangkan saat itu, hanya orang terkemuka dan kaya saja yang memiliki mobil.
Namun, pelaku tak kunjung ditangkap, malah Sumaridjem ditahan polisi usai keluar dari rumah sakit dan dianggap menyiarkan berita bohong.
Ia saat itu dihukum dengan hukuman 3 bulan penjara dan dibebaskan karena tak terbukti berbohong.
Kasus ini menarik perhatian Hoegeng yang kemudian membentuk tim khusus bernama Tim Pemeriksa Sum Kuning yang diketuai Kadapol IX/Jateng, Suwardjiono.
Anak sejumlah pejabat disebut-sebut terlibat dalam kasus ini salah satunya Paku Alam VIII yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY. Namun kemudian hal ini dibantah.
Hoegeng tidak menyerah, Ia kemudian melaporkan kasus ke Soeharto untuk mendapat dukungan, namun Soeharto sayangnya justru meminta kasus diambil alih oleh Tim Pemeriksa Pusat (Kopkamtib).
Setelah tak ditangani Hoegeng dua tahun setelah kasus itu polisi menetapkan tersangka, namun tak membuat publik puas karena pelaku yang ditetapkan tersangka adalah orang yang berprofesi sebagai penjual sate serta mahasiswa.
Selain itu terdakwa juga terus menyangkal tuduhan jaksa.
Masyarakat juga menyoroti ketidaksesuaian pernyataan jaksa dan Sumaridjem selaku korban.
Di mana jaksa menyebut kejadian terjadi di rumah sewa di kawasan Klaten dan dilakukan 7 pemuda.
Namun Sumaridjem mengatakan ia diperkosa 4 orang di atas mobil. Pada akhirnya kasus tersebut tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan.
(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)
Baca berita terkait di sini