Kemensos akan Tambah Tagana dan Kirim Bantuan Susulan untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
Kemensos telah mengerahkan 80 orang personel Tagana dan 20 orang Task Force dari Kemensos Pusat yang sudah berada di lokasi pengungsian.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial akan menambah jumlah Taruna Siaga Bencana (Tagana) hingga mengirim bantuan susulan untuk pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengatakan saat ini pihaknya telah mengerahkan 80 orang personel Tagana dan 20 orang Task Force dari Kemensos Pusat yang sudah berada di lokasi pengungsian.
Baca juga: Setelah Bertahan Tanpa Bantuan, Ratusan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dievakuasi
Ia menjelaskan salah satu tugas mereka adalah memberikan layanan dukungan psikososial kepada masyarakat.
Mereka, kata Agus, membangun tenda-tenda darurat untuk memberikan terapi psikosial kepada anak-anak dan masyarakat yang terdampak erupsi.
Hal itu disampaikan Agus usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di atas KRI Semarang-594 yang berlayar ke Perairan Jakarta, Minggu (10/11/2024).
"Kita akan terus menambah. Tapi sekarang ini yang masih bertahan di sana sekitar 80 orang untuk Tagana. Dan nanti akan kita libatkan juga Tagana-Tagana dari sekitar Flores Timur. Prioritasnya Tagana-Tagana dari NTT lah," ucap Agus.
Terkait dengan bantuan, ungkap Agus, sebelumnya pihaknya telah mengirim sebanyak tiga truk bantuan.
Ia juga mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan susulan per hari ini Minggu (10/11/2024).
Bantuan tersebut dikirim dari gudang induk di Bekasi.
Baca juga: Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Komodo Labuan Bajo NTT Ditutup Sementara
"Ini sudah dalam perjalanan. Mudah-mudahan Senin besok sudah sampai di titik-titik pengungsi di Flores Timur," ujarnya.
Agus mengatakan dirinya juga telah meninjau dan memberikan bantuan langsung kepada para pengungsi.
Kemensos, telah memberikan sejumlah bantuan kepada para pengungsi.
Ia mencatat terdapat 10.777 pengungsi yang terdampak erupsi tersebut.
Mereka terbagi di dua kabupaten yakni di Flores Timur dan di Sikka.
"Jadi kami ke sana membawa bantuan kebutuhan-kebutuhan darurat seperti membangun dapur umum, memberikan makanan cepat saji, sembako, pakaian, pakaian anak, pakaian ibu, tenda, kasur, matras, dan juga toilet portabel," kata Agus.
Agus memastikan akan terus mengawal kebutuhan-kebutuhan darurat pengungsi terutama dalam hal pangan, sandang, dan papan agar tidak terbengkalai.
Ia pun menegaskan terus melakukan pemantauan dari waktu ke waktu semaksimal mungkin.
"Kita juga bekerja sama dengan BNPB, Pemkab Flores Timur, pemerintah NTT, relawan, kita bekerja sama bahu membahu supaya kemudian pengungsi yang ada di Flores Timur maupun Sikka itu dalam keadaan tenang. Dan kita segera memikirkan langkah selanjutnya," ucapnya.
"Setelah tanggap darurat ini selesai kan harus kita pikirkan bagaimana membangun rumah kembali, membangun sekolah kembali, membangun gereja kembali. Tapi sekarang ini prioritas kita ke tanggap darurat. Kebutuhan daruratnya masyarakat pengungsi terpenuhi," sambung dia.