Akhir Misteri Persembunyian Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan Muncul, Jawab Keberadaannya

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Seolah menjawab misteri kabar menghilangnya dirinya, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor akhirnya muncul ke publik. Sembunyi kemana selama ini?

Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini muncul di Kantor Pemprov Kalsel di Banjarbaru Kalsel pada Senin (11/11/2024) pagi.

Baca juga: BREAKING NEWS, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Muncul Usai Diburu KPK

Kemunculan Sahbirin ini tentu mengejutkan, setelah sebulan sosoknya menghilang, menam[allam diri tepat saat tengah statusnya sebagai tersangka dan di ujung proses praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kehadiran Gubernur Kalsel Sahbirin Noor ini hanya sehari jelang sidang putusan praperadilan yang diajukannya, atas penetapan dirinya sebagai tersangka oleh KPK, dalam dugaan kasus suap di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.

Hasil sidang putusan praperadilan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melawan KPK rencananya akan dibacakan hakim tunggal Afrizal Hadi pada Selasa (12/11/2024) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Jejak Perburuan Gubernur Sahbirin Noor, KPK Geledah Rumah hingga Jelajahi Desa di Kalimantan Selatan

Pembacaan hasil sidang putusan praperadilan melawan KPK itu sendiri bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke-57 Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.

Kemunculan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor ini juga di tengah upaya KPK mencari dirinya. 

Diketahui, KPK sudah menyebutkan politisi Partai Golkar itu kabur usai ditetapkan sebagai tersangka.

Paman Birin Ungkap Keberadaannya, Dimana Sembunyi?

Kehadiran Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Senin (11/12/2024) cukup mengejutkan, mengingat KPK secara terang-terangan KPK menyatakan tengah memburu dirinya.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor hadir untuk langsung memimpin upacara di hadapan ASN dan karyawan/karyawati lingkup Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalsel di Kantor Gubernur Kalsel.

Dalam kehadirannya di depan ASN Pemprov Kalsel itu. Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan sejumlah hal, termasuk pernyataan bahwa dirinya ada.

Seolah menepis pernyataan KPK yang menyebutkan dirinya menghilang sejak ditetapkan menjadi tersangka, hingga akhirnya mengajukan sidang praperadilan yang sampai saat ini masih berproses.

“Dapat disampaikan ini kesempatan yang paling berharga ini, saya ada,” kata Sahbirin.

Sahbirin Noor mengaku senang bisa melihat lagi wajah ASN di lingkup Provinsi Kalsel.

“Saya hari ini senang sekali melihat wajah-wajah Anda semua. Alhamdulilah, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan keselamatan kepada kita semua dan Banua kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” ucap Sahbirin.

Terlihat Lebih Kurus

Dalam video yang beredar, tersebut, tampak perawakan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang lebih kurus dari sebelum ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Namun semangatnya dalam berorasi terlihat masih tampak tak jauh beda dari sebelum-sebelumnya.

Selain itu, Sahbirin berpesan kepada semua pegawai agar tetap bekerja dengan penuh semangat, turut mensukseskan ketahanan pangan serta selalu menjalin sinergitas dengan kabupaten/kota se-Kalsel.

Saat memimpin apel, Sahbirin menyampaikan kepada ASN dan karyawan/karyawati lingkup Pemprov Kalsel bahwa dirinya ada di Banua.

Jejak Kasus Korupsi Paman Birin

Sebelumnya, KPK menetapkan tujuh tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi di lingkungan Pemprov Kalsel.

Satu di antaranya yaitu Sahbirin Noor.

Paman Birin diduga menerima fee 5 persen dari pekerjaan proyek Dinas PUPR Kalsel.

Namun, Paman Birin mengajukan gugatan praperadilan ke PN Jakarta Selatan terkait penetapan status tersangka terhadap dirinya oleh KPK.

Gugatan praperadilan tersebut didaftarkan pada Kamis, 10 Oktober 2024 dengan nomor perkara 105/Pid.Pra/2024/PN JKT.SEL dengan klasifikasi perkara sah atau tidaknya penetapan tersangka.

Dalam permohonannya, Sahbirin meminta agar penetapan tersangka oleh KPK dinyatakan batal.

Sahbirin meminta PN Jakarta Selatan untuk memerintahkan KPK agar menghentikan penyidikan terhadap dirinya. Ia juga meminta KPK dihukum untuk membayar biaya perkara yang dia ajukan.

Sidang pertama gugatan praperadilan tersebut dijadwalkan pada Senin, 28 Oktober 2024.

Jejak Perburuan KPK, Jelajahi Desa di Kalsel Demi Mencari Paman Birin

Sebelumnya, tim penyidik KPK pun masih terus berusaha mencari keberadaan gubernur yang akrab disapa Paman Birin tersebut.

Penyidik disebut telah mengantongi informasi soal lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian tersangka kasus dugaan korupsi itu.

"Informasi yang saya dapat, penyidik masih memiliki opsi-opsi informasi lokasi di mana yang bersangkutan ini bisa ditemukan."

Tessa kemudian mengatakan, keberadaan informasi soal lokasi itu menjadi alasan penyidik belum memasukkan Sahbirin ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Karena pada umumnya, status DPO diterbitkan ketika penyidik tidak lagi memiliki opsi terkait pencarian Sahbirin.

Apalagi, status Sahbirin saat ini juga masih dalam pencegahan ke luar negeri.

Tessa lantas menerangkan bahwa penerbitan DPO bisa dilakukan jika semua cara untuk mencari Sahbirin sudah dilakukan.

"KPK sudah melakukan proses pencekalan atau pencegahan ke luar negeri, sehingga kami masih memiliki keyakinan yang bersangkutan ada di dalam negeri, tidak keluar negeri," katanya.

"Umumnya, DPO itu dikeluarkan setelah semua opsi sudah dilakukan dan sudah tidak ada lagi yang bisa, tidak ada informasi segala macam, penegak hukum menerbitkan DPO," lanjut Tessa.

Sebelum muncul Senin pagi, keberadaan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor sempat jadi misteri. 

KPK pun telah melakukan pencarian terhadap Paman Birin.

Tim KPK disebut sempat menyambangi rumah Sahbirin Noor di  Jalan Kertak Baru, Kampung Keramat RT 1 Teluk Selong, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan pada Jumat(8/10/2024). 

Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 21.30 wita, hingga dini hari.

Pantauan Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network), malam itu empat mobil yang masuk ke halaman rumah tersebut. 

 KPK disebut sempat menyambangi rumah Sahbirin Noor di  Jalan Kertak Baru, Kampung Keramat RT 1 Teluk Selong, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan pada Jumat(8/10/2024). 
Satu mobil milik brimob tiga lainnya adalah mobil yang digunakan oleh tim penyidik KPK. 

Dari penggeledahan ini pihak jurnalis tidak diperkenankan ambil gambar lebih dekat. 

Para pemburu berita hanya bisa mengambil dan memantau tim KPK tersebut dari seberang jalan.

Banjarmasin Post (Tribunnews.com Network). yang coba menyambangi kediaman Paman Birin di  Kecamatan Martapura Timur, pada Jumat (8/11/2024) siang

Dari pantauan, pada rumah berpagar cream itu tertutup rapat. Tidak ada aktivitas di lokasi tersebut. Meskipun teriar kabar, tim KPK kembali ke Kalsel untuk mencari kebenaran Paman Birin. 

Menurut warga, Ufi menjelaskan sejak diinfokan H Sahbirin Noor dikaitkan dengan kasus penagangan OTT di Dainas PUPR Kalsel tidak terlihat. 

"Tidak ada aktivitas, termasuk iringan mobil tidak ada lagi, " jelasnya. 

Dia pun mengaku juga tidak mengetahui keberadaan Paman Birin. 

"Kemana juga kami juga tidak tahu, " jelas tetangga dia yang berprofesi penjual ayam geprek tersebut. 

Kabar perburuan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor oleh KPK hingga ke  desa-desa di Kalsel yang jauh dari perkotaan.

Perburuan Paman Birin dikabarkan hingga ke wilayah Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, 

Kabar perburuan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor oleh KPK hingga ke pelosok Kalsel.

Suasana di desa ini dari pantauan Tribunnews.com network, Kamis (7/11/2024) malam tidak tampak terlihat kegiatan mencolok di desa tersebut.

Desa yang terletak sekitar15 Km dari Jalan Mistar Cokro Kusumo, Kelurahan Cempaka, Banjarbaru itu, tampak sepi.

Hanya terlihat aktivitas warga sekitar di depan rumah. Saat ditanyai, beberapa warga bahkan mengaku tidak tampak ada aktivitas mencolok di Desa Kiram, dalam beberapa hari terakhir.

Besok  Sidang Praperadilan

Sementara itu, Agus Sujatmiko, kuasa hukum Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor yakin penetapan kliennya sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyalahi prosedur.

Kuasa hukum Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yakin permohonan praperadilan kliennya dikabulkan majelis hakim. 

Hal itu dikarenakan penetapan tersangka Sahbirin Noor tidak berdasarkan dua alat bukti yang cukup. 

Tak hanya itu kuasa hukum juga menyebut kliennya tak pernah diperiksa di tahap penyelidikan. 

"Itu menyalahi prosedur, penetapan tersangka tidak sah," tegas kuasa hukum Sahbirin Noor, Agus Sujatmiko kepada awak media. 

Pembacaan hasil sidang putusan praperadilan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor alias Paman Birin akan digelar Selasa (12/11/2024).

Majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memutuskan sidang putusan praperadilan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bakal digelar awal pekan depan. 

Mulanya ketua majelis hakim Afrizal di persidangan menanyakan pada persidangan agenda kesimpulan. Dari pihak pemohon Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan termohon KPK mau dibacakan atau dianggap dibacakan. 

Kemudian dijawab kuasa hukum Sahbirin Noor bahwa kedua belah pihak sudah sepakat dibacakan. 

"Tadi sudah saya bicara dengan pihak termohon sepakat untuk dianggap dibacakan," jawab kuasa hukum Agus di persidangan, Jumat (8/11/2024). 

Majelis hakim lalu menunda persidangan agenda putusan pada Selasa (12/11/2024). 

"Dengan begitu persidangan kita tunda," putus hakim kala itu. 

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki) (Tribunnews.com/Anita K Wardhani)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul "Saya Ada"! Fakta Munculnya Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat KPK Mencari, Tampak Kurus Jelang HUT,