Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto, Kiai Marsudi Sampaikan tentang Global Entrepreneurship

Badan Pusat Statistik pada pertengahan 2023 menyebutkan, jumlah entrepreneur di Indonesia mencapai lebih dari 56 juta.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
zoom-in Orasi Ilmiah di UIN Saizu Purwokerto, Kiai Marsudi Sampaikan tentang Global Entrepreneurship
Istimewa
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud  pada Rapat Terbuka Senat Akademik di Auditorium Kampus pada Senin (11/11/2024).  

TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO -  Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud menyampaikan orasi ilmiahnya pada perayaan Dies Natalis ke-62 Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, Jawa Tengah, pada Rapat Terbuka Senat Akademik di Auditorium Kampus pada Senin (11/11/2024). 

Orasi tersebut berjudul "Global Entrepreneurship Peluang dan Tantangan".

Kiai Marsudi menjelaskan bahwa secara data Indonesia masih ketinggalan jauh dengan negara lain.

Baca juga: Ridwan Kamil Bicara Regenerasi Pemimpin, Ilmu Leadership & Entrepreneurship Bagi Generasi Muda

Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi anak muda.

Badan Pusat Statistik pada pertengahan 2023 menyebutkan, jumlah entrepreneur di Indonesia mencapai lebih dari 56 juta.

Dibandingkan jumlah populasi Indonesia baru mencapai 3,47 persen, masih di bawah negara tetangga yakni Singapura (8,76%) dan Malaysia (4,7%).

“Dari total entrepreneur, muda berusia 20-29 tahun di Indonesia masih tergolong cukup kecil, yakni sebesar 6,1 juta (atau 11?ri total jumlah entrepreneur di Indonesia,” terang Kiai Marsudi 

Berita Rekomendasi

Kiai Marsudi melanjutkan Indonesia dengan jumlah Intrepreneur yang masih kecil merupakan peluang besar bagi para pemuda pemudi untuk menjadi pembayar pajak dan zakat terbesar di negara yang lagi terus membangun. 

“Hidup di negara yang lagi membangun peluang rejekinya lebih besar daripada hidup di negara yang sudah kebutuhan hidupnya cukup, seperti America, Inggris, Jerman, Hongkong , Singapore, Housing, Office, Harbeur, Toll Road, dan infrastruktur lainnya sudah lebih cukup dari Indonesia yang masih membangun, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih tinggi dari mereka seperti yang di programkan oleh Presiden Prabowo 8%, ini Peluang Besar,” jelasnya

Tantangannya, kata Kiai Marsudi, para mahasiswa jurusan apa saja sesuai yang diminanti, harus mempunyai dan dibekali satu ilmu lagi yaitu ilmu untuk memanfaatkan ilmu.

Marsudi juga memberikan contoh bagaimana para kiai mampu memberikan legacy besar meski tidak memiliku ijazah formal

“Dulu para Kiai walaupun tidak mempunyai ijazah formal hidupnya mempunyai tinggalan legesy yang besar-besar karena dibekali dengan Ilmu untuk memanfaatkan ilmu, itulah ilmu Intrepreneur, yang ia artikan dengan bahasanya yang sangat mudah dengan definisi orang kampung yang mudah diingat," ujarnya.

Dikatakan bahwa intrepreneur adalah orang yang mampu menciptakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada, dari nol  menjadi ada, dari nothing becomes everything.

"Seperti Kiai jaman dulu tidak punya ijazah kertas tapi punya ijazah amalan, mampu mendirikan yang tadinya tidak ada menjadi ada, walaupun hidupnya di kampung jauh dari keramaian, mampu mendirikan lembaga pendidikan yang besar diawali dari membangun masjid, sekolah, rumah sakit bahkan sampai membangun pabrik yang produk nya di butuhkan masyarakat,” ujarnya

Baca juga: Zurich Entrepreneurship Program Latih Kewirausahaan Generasi Muda Lewat Penciptaan Bisnis Baru

“Ini tidak lain termotivasi dari kitab Ta'limul muta'alim yang merupakan Ilmu untuk memanfaatkan ilmu,” sambungnya.

Dalam Orasinya Kiai Marsudi yang juga pengasuh pondok Pesantren Ekonomi Darul Uchwah ini menyampaikan bagi para tamatan akademi, S1, S2, mestinya sudah lebih mudah untuk menemukan jati diri nya jika dibekali satu ilmu lagi yaitu  ilmu untuk memanfaatkan ilmu.

Seperti membaca kitab-kitab moderen yang dapat mendorong dan mempercepat jiwa intrepreneur seperti kitab-kitab moderen yang membimbing cara berfikir seperti kitab, The power of change, The Power of Thinking,  Time Management, Lead by words dan lainnya.

Marsudi Syuhud memaparkan,  setiap orang hidup diberikan modal yang sama dari Allah, bedanya bagi yang sukses karena mampu menggunakannya modal itu dengan bimbingan satu ilmu untuk memanfaatkan ilmu.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas