IPW Minta Polisi Tidak Kalah dengan Aksi Premanisme
Sugeng menegaskan aparat kepolisian tidak boleh takut dan kalah dengan para preman tersebut
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme.
"Lah, preman itu kan namanya, kalau saya bilang itu. Kalau istilahnya Bahasa Jawa, kirik golek gepuk (anak anjing cari pukul) itu kalau mereka memasang spanduk. Ya, sudah ditangkap saja, masa aparat negara kalah sama kelompok-kelompok preman," kata Sugeng Teguh Santoso dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).
Hal itu disampaikan sebagai respons atas upaya provokasi preman yang menolak penggusuran Pasar Tumpah, Bogor.
Bahkan, para preman juga memasang spanduk penolakan di kawasan pasar.
Dia menegaskan aparat kepolisian tidak boleh takut dan kalah dengan para preman tersebut.
Baca juga: Kapolri Instruksikan Seluruh Jajaran Tindak Tegas Aksi Premanisme pada Diskusi Diaspora Kemang
"Kalau kalah, ya, digantilah polisinya dengan yang berani. Namun, saya rasa Pak Kapolres (Bogor, red) ini bisa selesai. Pak Kapolres jangan kalah, kita itu jangan kalah. Kalau sudah mengedepankan persuasi tidak bisa, ya, sikat," ujarnya.
Sugeng juga meminta agar Polres Bogor tetap konsisten pada fungsi dan tugas pokok penegakkan hukum.
Dia menegaskan jika pendekatan persuasif ternyata masih menimbulkan penolakan dan ada tindakan-tindakan yang mengarah pada pelanggaran hukum, aparat kepolisian harus konsisten pada fungsi-fungsi penegakkan hukum.
"Ya, ditangkap-tangkap kaki tangannya yang masih melakukan tindakan misalnya kalau ada pemberasan," ucapnya.
Di sisi lain, dia berharap agar pedagang terus membantu mengungkapkan faktanya, apakah ada tindakan pengancaman dan pemerasan harus berani melaporkan.
"Sebab kalau tidak, polisi mengalami kesulitan di dalam hal melakukan proses hukum. Jadi, ini dua belah pihak ini sangat bergantung satu sama lain," pungkas Sugeng.