Dr. H.C. H. Erick Thohir, B.A., M.B.A.
Dr. (H.C.) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A. adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia atau Menteri BUMN di era Prabowo-Gibran.
Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Dr. (H.C.) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A. adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia atau Menteri BUMN di era Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Erick Thohir merupakan anak dari H. Mochamad Teddy Thohir dan Edna Thohir.
Erick memiliki 2 saudara, yaitu Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir dan kakak perempuan bernama Hireka Vitaya (Rika Thohir).
Erick Thohir menikah dengan Elizabeth Tjandra.
Pasangan Erick dan Elizabeth ini dikaruniai 4 anak.
Anak-anak Erick Thohir tersebut yaitu Mahendra Agakhan Thohir, Mahatma Arfala Thohir, Makayla Amadia Thohir, dan Magisha Afryea Thohir.
Untuk diketahui, Erick Thohir bukanlah nama baru dalam pemerintahan Indonesia.
Sebelumnya, Erick Thohir juga pernah menduduki posisi sebagai Menteri BUMN pada masa pemerintahan Jokowi.
Awalnya, Erick Thohir dilantik sebagai Menteri BUMN pada 23 pada 23 Oktober 2019 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024, dikutip dari situs bumn.go.id.
Hingga akhirnya Erick Thohir kembali menjadi Menteri BUMN di pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca juga: Erick Thohir Ungkap Pesan Presiden Prabowo ke Timnas Indonesia Jelang Hadapi Jepang
Bukan hanya politikus, Erick Thohir juga seorang pebisnis ulung.
Darah pebisnis mengalir di nadinya lantaran dirinya adalah anak Teddy Thohir yang diketahui sebagai tokoh yang memperkuat sistem Astra Internasional sampai menjadi sebesar sekarang.
Sementara kakak Erick, Garibaldi Thohir pun adalah pengusaha yang disegani.
Sosok Erick Thohir dikenal publik sebagai pengusaha yang punya ketertarikan dengan dunia olahraga.
Ia mendirikan klub bola basket Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta.
Erick Thohir juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI pada 2006 sampai 2010 sebelum menjabat Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua kali, 2006-2010 dan 2010-2014.
Tahun 2012, Erick Thohir bersama Jason Levien menjadi pemegang saham mayoritas di klub bola DC United yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat.
Erick Thohir juga membeli saham Philadelphia 76ers.
Pada Agustus 2018, Erick Thohir melepas kepemilikan saham di DC United.
Langkah Erick Thohir untuk membeli klub bola Inter Milan pada 2013 membuat namanya semakin dikenal publik. Ia membeli 70 persen saham Inter Milan dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai 350 juta Euro atau setara Rp 5,3 triliun. Namun pada 2019, Erick Thohir menjual seluruh kepemilikan sahamnya kepada Suning Group, perusahaan asal China.
Di sela kesibukannya sebagai pengusaha, Erick Thohir juga mendapat amanat dari pemerintah untuk menjadi Ketua INASGOC, badan pengelola Asian Games tahun 2018 yang digelar di Indonesia.
Saat itu, Erick Thohir dinilai banyak pihak telah berhasil menyiapkan dan menggelar Asian Games 2018.
Keberhasilan Erick Thohir ini juga membuatnya didapuk sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf dalam pilpres 2019.
Pendidikan
Dikutip Tribunnews Wiki, Erick Thohir merupakan teman dekat Sandiaga Salahuddin Uno.
Sejak SD sampai SMA, mereka berdua selalu satu sekolah.
Erick Thohir mengenyam pendidikan di SD PSKD Bulungan, Jakarta Selatan.
Kemudian Erick Thohir melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 12 Wijaya, Jakarta Selatan.
Lalu Erick Thohir bersekolah di SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan.
Lulus dari SMA, Erick Thohir kemudian pergi ke California untuk kuliah di sana.
Erick Thohir mengambil pendidikan sarjananya di Glendale University mengambil Bachelor of Arts dan lulus pada 1990.
Berhasil meraih gelar sarjananya, Erick Thohir kembali melanjutkan kuliahnya di California.
Erick Thohir kemudian mengambil S2 di National University mengambil Master of Business Administration.
Dari National University, Erick Thohir lulus pada tahun 1993.
Karier
Pulang dari California, Erick Thohir memulai kariernya sebagai pebisnis.
Bersama Muhammad Lutfi, Wisnu Wardhana, dan R. Harry Zulnardy, Erick Thohir kemudian mendirikan bisnis media bernama Mahaka Group.
Erick Thohir semakin tertarik dengan bisnis media. Pada tahun 2001, Erick Thohir mengakuisisi harian Republika yang kala itu sedang didera krisis keuangan dan berada di ambang kebangkrutan.
Karena minim pengalaman di dunia media, Erick Thohir kemudian berguru pada Jakob Oetama, pendiri harian Kompas dan Dahlan Iskan, pemilik Jawa Pos.
Erick Thohir menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008. Kemudian ia diangkat menjadi komisaris utama sejak Juni 2010 sampai saat ini.
Pada tahun itu juga, PT Mahaka Group miliknya kemudian membeli Harian Indonesia yang diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang basisnya ada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sin Chew-Harian Indonesia kemudian dikelola secara independen oleh PT Emas Dua Ribu, mitra perusahaan Mahaka Media.
Saat itu, Erick Thohir juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri untuk Kamar Dagang Industri (KADIN).
Hingga 2009, Mahaka Group semakin berkembang di dunia media dengan menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest.
Untuk bisnis media surat kabar, Mahaka Group juga memiliki Sin Chew Indonesia dan Republika. Di bidang pertelevisian, Grup Mahaka memiliki JakTV dan di stasiun radio memiliki GEN 98,7 FM, Prambors FM, Delta FM, serta FeMela radio.
Erick Thohir juga menjadi Presiden Direktur VIVA Group dan Beyond Media. Ia juga mengembangkan bisnisnya ke dunia periklanan, jual beli tiket, serta desain situs web.
Erick Thohir juga merupakan pendiri organisasi amal “Darma Bakti Mahaka Foundation”.
Erick Thohir juga bermain di bisnis olah raga. Erick Thohir didapuk sebagai Ketua Umum Perbasi pada tahun 2006 sampai 2010.
Tidak hanya di dalam negeri, Erick Thohir juga ditunjuk sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia – Tenggara (SEABA) pada tahun 2006 sampai 2014.
Kecintaannya terhadap bola basket juga akhirnya membuat Erick Thohir mendirikan klub bola basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta.
Di dunia sepak bola, Erick Thohir juga merupakan Wakil Komisaris Persib Bandung.
Pada tahun 2012, Erick Thohir dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London.
Tak puas berkarier di dunia olah raga dalam negeri, pada tahun 2012 bersama Levien, Erick Thohir menjadi pemegang saham mayoritas klub sepak bola D. C. United di Amerika Serikat.
Erick Thohir juga sempat membeli saham dari tim basket Philadelphia 76ers. Namun pada Agustus 2008, Erick Thohir melepas semua sahamnya di D.C. United.
Nama Erick Thohir semakin menjadi sorotan ketika ia membeli saham Inter Milan dengan kepemilikan 70 persen dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti senilai 350 juta Euro atau setara Rp 5,3 triliun pada tahun 2013.
Kepemilikan saham di Inter Milan membuatnya masuk ke daftar pengusaha negara berkembang yang berhasil mengakuisisi klub sepak bola yang populer di mata dunia.
Bahkan pada 15 November 2013, Erick Thohir resmi menjabat presiden klub menggantikan Massimo Marrati yang telah menjabat selama 18 tahun.
Namun Suning Group, perusahaan asal Tiongkok kemudian membeli kepemilikan saham mayoritas Inter Milan dari Erick Thohir.
Kendati demikian, Erick Thohir masih memiliki saham di sana sebesar 30 persen dan tetap menjabat sebagai presiden klub.
Kariernya di dunia olahraga membuat Erick Thohir dipercaya menjadi Ketua Umum Inasgoc yang kemudian sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Selepas sukses menggelar Asian Games 2018, kedekatan Erick Thohir dengan Presiden saat itu, Joko Widodo terus berlanjut.
Erick Thohir kemudian ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk Pemilu Presiden 2019.
Pemilihan Erick Thohir sebagai Ketua TKN bahkan diumumkan langsung oleh Joko Widodo dalam konferensi pers di Posko Cemara, pusat pemenangan Jokowi-Ma’ruf pada 7 September 2018.
Salah satu alasan Joko Widodo memilih Erick Thohir adalah karena ia dianggap telah sukses menyelenggarakan Asian Games 2018.
Baca juga: Kata Yuto Nagatomo Tentang Erick Thohir Saat Jadi Presiden Inter Milan, Merasa Selalu Terhubung
Pemerintahan
- Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Indonesia Maju (2019-2024)
- Menteri Badan Usaha Milik Negara Kabinet Merah Putih (2024-2029)
Non Pemerintahan
- Pendiri Mahaka Group
- Ketua Umum Perbasi (2006-2010)
- Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA)
- Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012
- Pemilik klub basket NBA Philadelphia 76ers
- Pemilik klub sepak bola DC United, Amerika Serikat
- Presiden klub sepak bola Inter Milan, Italia.
- Ketua Komite Olimpiade Indonesia
- Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC)
- Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC
- Ketua Umum PSSI (2023-2027)
(Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih)