Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Kanada di KTT APEC 2024 Berbuah Perjanjian Perdagangan Bebas

Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau dalam KTT APEC 2024 menghasilkan keputusan penting.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pertemuan Presiden Prabowo dan PM Kanada di KTT APEC 2024 Berbuah Perjanjian Perdagangan Bebas
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau dalam KTT APEC 2024 di Lima Convention Center (LCC), Peru, Jumat (15/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim dari Peru

TRIBUNNEWS.COM, LIMA - Pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau dalam KTT APEC 2024 menghasilkan keputusan penting.

Kedua negara menyepakati perjanjian perdagangan bebas.

Pertemuan kedua kepala negara itu berlangsung di Lima Convention Center (LCC), Peru, Jumat (15/11/2024) pagi waktu setempat.

Keduanya juga sudah sepakat menandatangani perdagangan bebas tersebut.

PM Kanada, Justin Trudeau mengatakan perjanjian perdagangan bebas itu untuk memperkuat ekonomi kedua negara.

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Terima Tanda Kehormatan Tertinggi Dari Pemerintah Peru

Ia berharap, kerja sama ini dapat meningkatkan kemakmuran kedua negara.

Berita Rekomendasi

"Kita dapat mengumumkan hari ini bahwa kita telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara dengan Indonesia adalah kabar baik bagi perekonomian kedua negara. Untuk pertumbuhan, untuk kemakmuran, untuk pekerja, untuk bisnis," kata Justin.

Justin menyampaikan Indonesia dan Kanada memiliki hubungan persahabatan yang dalam sejak lama.

Karenanya, kerja sama itu harus terus diperkuat.

Baca juga: Menag Nasaruddin Umar Ungkap Presiden Prabowo Amanahkan Citra Positif Hadir di Kementerian Agama

"Hal ini tidak hanya sekadar mencapai kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara, namun juga melakukan tindakan berdasarkan kesepakatan tersebut."

"Hal ini merupakan tindak lanjut dari terciptanya kemitraan, investasi, dan peluang-peluang tersebut," jelasnya.

Ia menyampaikan Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia dalam jumlah penduduk.

Bahkan, Indonesia dianggap memiliki perekonomian terpenting di Asia Tenggara. 

Misalnya, kata dia, bidang mineral, energi, perikanan, pendidikan, sumber daya alam, dan bisnis.

"Kita berbicara tentang digital, kita berbicara tentang nuklir. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan bersama sehingga bisa menandatangani ini, mencapai kesepakatan ini adalah berkat kerja keras kedua belah pihak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas