Bareskrim Berhasil Gerebek Clandestine Lab Narkoba di Bali: Baru Beroperasi 2 Bulan, Untung Rp1,5 T
Polisi berhasil menggerebek clandestine laboratorium narkoba di Bali. Adapun mereka baru beroperasi dua bulan dan ditaksir untung Rp1,5 triliun.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
"Karena selama pelaku ini masih punya uang, dia bisa mengendalikan peredaran gelap narkoba. Dari atas masih ada kaki-kaki, dan masih ada kaki-kakinya lagi."
"Sehingga, ketika masih punya uang yang cukup, maka mereka masih bisa memproduksi narkoba," jelasnya.
Baru Beroperasi 2 Bulan, Mampu Raup Untung Rp1,5 T
Wahyu menuturkan, clandestine laboratorium narkoba yang digerebek tersebut sudah beroperasi selama dua bulan.
Selama beroperasi, dia mengungkapkan komplotan ini mampu meraup untung hingga Rp1,5 triliun.
Wahyu mengatakan seluruh narkoba yang diproduksi rencananya akan diedarkan di Jawa-Bali serta akan diekspor ke luar negeri.
"Kalau kita lihat dari angka produksi hasis padat, hasis cair, dan happy vibe nilainya cukup fantastis yaitu mencapai Rp1,5 triliun."
"Kemudian rencananya akan diedarkan di Bali, Jawa, dan rencananya akan dikirim ke luar negeri dan rencananya juga akan diproduksi secara masif," jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)