Fit and Proper Test Capim KPK, Fraksi Nasdem Heran Koruptor Keluar Penjara Disambut Bak Pahlawan
Fit and Proper Tes Capim KPK, Komisi III DPR singgung fenomena koruptor ketika menyudahi masa hukumannya dari penjara disambut bagai pahlawan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Nasdem, Rudianto Lallo bertanya kepada calon pimpinan KPK periode 2024-2029, Setyo Budiyanto apakah berani mengungkap target kapan Indonesia bisa bebas dari korupsi?
Sebab selama 22 tahun KPK berdiri, semangat kehadiran komisi antirasuah dalam pemberantasan korupsi tak kunjung selesai hingga hari ini.
Hal ini disampaikan Rudianto dalam uji kelayakan dan kepatutan pemilihan dan penetapan calon pimpinan KPK masa jabatan tahun 2024-2029, di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen DPR/MPR, Jakarta, Senin (18/11/2024).
“Harusnya ada target sampai kapan Indonesia bebas korupsi, ini yang jadi ekspektasi publik, KPK hadir memberantas korupsi, tapi sampai hari ini korupsi tidak selesai - selesai,” kata Rudianto.
Bahkan belakangan, terjadi fenomena para koruptor yang ketika menyudahi masa hukumannya dari penjara, mereka disambut bagai pahlawan.
Padahal para terpidana korupsi tersebut semestinya mendapat sanksi sosial karena perbuatannya sudah merugikan negara dan rakyat.
Sehingga Rudianto bertanya kepada Setyo Budiyanto, apakah fenomena tersebut tercipta imbas dari proses penanganan kasus yang tendensius karena menargetkan orang tertentu atau lebih politis.
“Malah yang keluar dari Sukamiskin, disambut bak pahlawan, harusnya terpidana korupsi disanksi sosial malah jadi pahlawan. Banyak yang pulang kampung disambut ribuan orang. Apakah ini proses penanganannya tendensius karena menargetkan politis dan sebagainya, Wallahualam,” ucapnya.
Baca juga: Minta ke KPK, Menteri PKP Ingin Tanah Milik Koruptor Bisa Dipakai untuk Perumahan Rakyat
Politikus Partai Nasdem ini juga bertanya kepada Setyo Budiyanto jika terpilih menjadi pimpinan KPK, mana yang akan didahulukan, ranah pencegahan atau penindakan.
“Tapi yang saya katakan, tadi pak Setyo menggambarkan pencegahan dan pemberantasan. Pertanyaan saya ketika pak Setyo menjadi pimpinan KPK, mana yang bapak lebih utamakan, pencegahan atau penindakan,” kata dia.
“Karena 22 tahun ini penindakan orang diborgol pakai rompi rupanya tidak selesai - selesai korupsi, masih pendekatan represif sensasional, korupsinya diusut tapi yang ditonjolkan cek - cek, yang tidak ada hubungannya dengan korupsi misalkan,” pungkas Rudianto.
Berikut 10 nama capim KPK yang akan melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan:
1. Agus Joko Pramono
2. Ahmad Alamsyah Saragih
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.