Jadi Pembicara Kunci, Wakil Kepala BRIN Paparkan Teknologi Modern Ilmu Kedokteran Gigi
Konferensi Internasional bertema Current Research and Trends in Dental and Medical Technology.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala BRIN Prof. Amarulla Octavian menjadi pembicara kunci pada 2nd International Conference in Dental Technology and Dental Science pada Kamis 21 November 2024.
Konferensi Internasional bertema Current Research and Trends in Dental and Medical Technology diselenggarakan oleh Universitas Trisakti bersama beberapa universitas lainnya.
Kedatangan Prof. Amarulla Octavian disambut langsung oleh Rektor Universitas Trisakti Prof. Kadarsyah Suryadi beserta seluruh pejabat, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Dr. Wiwiek Pujiastuti beserta seluruh staf.
Tampak hadir perwakilan dari Kemendiktisainstek, Kemenkes, dan para pembicara narasumber dari Malaysia, Korea Selatan, Indonesia, India, dan Thailand.
Prof. Amarulla Octavian menyampaikan paparan berjudul Research and Trends: Dental Technology.
Sebagaimana program internasional yang dicanangkan oleh WHO, maka kesehatan gigi saat ini dan ke depan akan menjadi program utama meningkatkan kesehatan gigi bagi penduduk dunia.
Pemerintah, universitas, dan swasta diharapkan dapat memenuhi standar kuantitas dan kualitas fasilitas Kedokteran Gigi sesuai kebutuhan masyarakat berdasarkan standar WHO.
"Oleh karenanya sangatlah penting untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan teknologi Kedokteran Gigi," kata Amarulla kepada wartawan, Kamis (21/11/2024).
Prof. Amarulla Octavian menekankan pentingnya penguasaan teknologi modern Kedokteran Gigi berikut berbagai inovasinya, seperti regenerative dentistry, gene-editing, digital workflow, monitoring of inflammatory markers and biomarkers, 3D rapid prototyping, dan lain sebagainya.
Prof. Amarulla Octavian juga memaparkan beberapa hasil riset dan inovasi BRIN di bidang Kedokteran Gigi yang terbukti berkontribusi nyata pada kesehatan masyarakat Indonesia.
Konferensi Internasional berlangsung secara hybrid dihadiri lebih dari 400 peserta baik praktisi, akademisi, maupun kalangan industri kesehatan gigi secara luring dan dan ribuan peserta internasional secara daring.