Program BTS BAKTI Sinyal untuk Masyarakat Papua, Warga Papua Rasakan Manfaatnya!
Tidak hanya akses komunikasi, BTS turut memberikan kemudahan untuk mengakses fasilitas kesehatan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan infrastruktur digital di Papua, terutama dengan pendirian Base Transceiver Station (BTS), telah membawa dampak positif yang besar bagi kehidupan masyarakat setempat.
Salah satu kisah nyata dapat dilihat dari warga Kampung Bayanggop, Distrik Manggalum, Kabupaten Boven Digoel, yang mengalami perubahan signifikan setelah hadirnya BTS sejak tahun 2022. Kehadiran infrastruktur digital tidak hanya mempermudah komunikasi tetapi juga membuka berbagai peluang bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut.
Sebelum pembangunan BTS, masyarakat Kampung Bayanggop harus menempuh perjalanan jauh ke Kampung Manggalum atau bahkan ke Tanah Merah hanya untuk mencari sinyal. Perjalanan menuju Tanah Merah umumnya memakan waktu seharian. Aksesnya pun sulit karena harus menggunakan perahu kayu bermesin atau longboat menyusuri sungai.
Kondisi geografis serta akses komunikasi yang terbatas ini membuat masyarakat kerap merasa terisolasi. Namun, dengan hadirnya BTS, warga kini merasakan perubahan besar. Dengan komunikasi yang lebih mudah dan cepat, warga dapat terhubung dengan dunia luar tanpa harus menempuh perjalanan panjang dan melelahkan.
Dikutip dari Kabar Papua, Warga Kampung Bayanggop Tedi Wagin mengungkapkan bahwa Kampung Bayanggop adalah kampung terjauh di Kabupaten Boven Digoel, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Tengah.
“Masyarakat di kampung ini sudah sejak lama menanti jaringan telekomunikasi, supaya bisa menelepon keluarga, relasi dan kerabat di luar kampungnya,” ujarnya.
Tidak hanya akses komunikasi, BTS turut memberikan kemudahan untuk mengakses fasilitas kesehatan. Warga Kampung Nisro, Distrik Pantai Barat, Kabupaten Sarmi, Papua menjadi salah satu yang telah merasakan manfaat atas kehadiran tower BTS 4G di wilayahnya. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Kampung Nisro Mathius Cawem.
“Dengan adanya BTS, kami bisa lebih mudah mengakses informasi, berkomunikasi dengan keluarga yang jauh, dan bahkan mengikuti perkembangan dunia. Manfaat lain dari kehadiran Tower BTS 4G ini yaitu masyarakat Distrik Pantai Barat bisa dapat menikmati kemudahan berobat melalui aplikasi Mobile JKN. Salah satunya, fitur antrean online yang dihadirkan BPJS Kesehatan untuk membantu menghemat waktu saat berobat,” ujarnya kepada Tribun-Papua.com, Rabu (20/11/2024).
Meski pembangunan BTS 4G sudah terbukti memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Sarmi, masih terdapat tantangan tersendiri dalam hal kondisi geografis dan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) untuk akses internet yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Sarmi. Selain itu, jaringan internet juga kerap mengalami gangguan saat cuaca buruk.
"Jadi tower BTS di Kabupaten Sarmi sudah berfungsi dengan baik dan memiliki jaringan yang cukup bagus, tetapi kuotanya terbatas dari 2 sampai 4 megabyte dengan kapasitas pengguna sebanyak 50-100 orang. Ya, menurut saya kapasitas (bandwith) internet ini mestinya diperbaiki (upgrade),"kata Mathius Cawem.
Upaya BAKTI Kominfo atasi kesenjangan sosial
Pembangunan BTS bukan hanya soal menghadirkan jaringan internet, tetapi juga membuka pintu bagi kesempatan baru dan mengurangi kesenjangan antara wilayah terdepan dan terluas dengan wilayah perkotaan.
Kisah masyarakat Kampung Bayanggop, Kabupaten Boven Digoel dan Kampung Nisro, Kabupaten Sarmi menjadi contoh nyata bagaimana infrastruktur digital mampu mengubah kehidupan banyak orang di daerah 3T.
Di Kampung Bayanggop, keberadaan BTS telah membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Warga kini dapat mempromosikan produk lokal seperti kerajinan tangan dan hasil pertanian ke pasar yang lebih luas melalui media sosial dan platform digital. Peluang ini meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat, serta membuka pintu bagi perkembangan ekonomi daerah.
Sementara di Kampung Nisro, jaringan internet yang sebelumnya sulit diakses kini tersedia untuk warga, membuka berbagai peluang baru bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup.
Hal tersebut pun ditekankan oleh Direktur Utama BAKTI Kementerian Komdigi Fadhilah Mathar. Melansir situs resmi Komdigi, ia mengatakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Terlebih, BAKTI Komidigi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja menandatangani Perjanjian Kerja Sama pendampingan keamanan pembangunan BTS di wilayah Papua. TNI secara khusus mengawal pendampingan keamanan pada lima titik lokasi pembangunan BTS BAKTI Komdigi di Papua.
"Seluruh infrastruktur yang dibangun pemerintah termasuk infrastruktur telekomunikasi merupakan pintu masuk menuju kesejahteraan rakyat hingga pelosok negeri dan bukan hanya aspek keamanan saja," jelasnya di Gedung Mabes TNI, Jakarta Timur, Senin (11/11/2024).
Senada, Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Gabriel Lema mengatakan bahwa kehadiran TNI dalam pendampingan keamanan pembangunan BTS di wilayah Papua menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
“Melalui percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, kami sendiri TNI harus hadir di situ,” ungkapnya.
Adapun pembangunan BTS di Papua ditargetkan untuk rampung hingga akhir tahun 2024.
Banyak warga yang kini semakin melek teknologi dan aktif menggunakan media sosial untuk keperluan pribadi, bisnis, dan hiburan. Hal ini menunjukkan bahwa infrastruktur digital memiliki dampak positif yang luas, mendorong masyarakat Papua untuk lebih terhubung dengan perkembangan global.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah 3T, dapat merasakan manfaat dari perkembangan teknologi dan terhubung dengan dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.