Tiga Anggota DPR RI Dipanggil MKD Besok, Ada yang Terkait Video Asusila
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akan memanggil tiga anggota DPR pada Selasa (3/12/2024) besok.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI akan memanggil tiga anggota DPR pada Selasa (3/12/2024) besok.
Ketiga legislator tersebut di antaranya anggota Komisi I DPR fraksi Yulius Setiarto, anggota Komisi X DPR fraksi Gerindra Nuroji, dan anggota Komisi V DPR fraksi PDIP Haryanto.
Ketua MKD DPR, Nazaruddin Dek Gam, mengatakan ketiga anggota DPR tersebut masing-masing memiliki aduan berbeda.
Khusus Haryanto, Nazaruddin menyebut bahwa dia dilaporkan terkait dugaan video asusila.
"Kan ada video itu, video seks itu kan, video call sama itu," kata Nazaruddin, saat dikonfirmasi pada Senin (2/12/2024).
Baca juga: Besok, MKD DPR Panggil Legislator PDIP Yulius Setiarto soal Tudingan Polisi Tak Netral di Pilkada
Nazaruddin menjelaskan, MKD DPR akan memanggil Haryanto guna mengklarifikasi atas laporan itu.
"Saya sudah dapat videonya makanya kita mau klarifikasi," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Sementara Yulius, MKD memanggilnya atas aduan mengenai pernyataannya yang diduga menuding polisi terlibat di Pilkada 2024.
Selain itu, MKD juga memanggil Nuroji.
Baca juga: Besok Dipanggil MKD, Anggota Fraksi PDIP Yulius Setiarto Singgung Podcast Bocor Alus
Dia dipanggil atas aduan terkait pernyataannya yang dinilai diskriminatif terhadap etnis dan ras tertentu dalam rapat dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Yang jelas, siapa pun, partai apa pun, ya sudah keterangannya kita minta klarifikasinya. Kalau memang terbukti salah ya kita hukum," ujar Nazaruddin.
Yulius Dapat Dukungan Dari PDIP
Yulius Setiarto mengklaim mendapat dukungan dari partainya PDIP setelah dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
"Kalau dari partai saya tentu saja positioning seperti itu pasti mendukung. Mendukung setiap gestur politik yang saya lakukan dalam hal ini khusus terkait dengan ini ya pasti juga mendukung," kata Yulius di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Dia menjelaskan, dirinya menyinggung ketidaknetralan aparat di Pilkada 2024 berdasarkan temuan Bocor Alus Politik Tempo.
"Saya enggak menyatakan pendapat apa-apa lho di situ," ujarnya.
Menurutnya, pernyataan tersebut adalah bentuk parafrase, yakni mengungkap kembali suatu teks tanpa mengubah makna atau informasi aslinya.
"Saya cuma mengatakan, eh ini ada berita dari podcast bocor alus seperti ini lho. Itu kan tayangannya panjang yang bocor alus. Nah yang saya lakukan saya parafrase kan sehingga jadi pendek," jelas Yulius.
Yulius menegaskan, dalam video tersebut dirinya hanya meminta klarifikasi dari Polri atas temuan ketidaknetralan aparat.
Diketahui, dia dilaporkan seorang warga asal Bekasi, Jawa Barat, Ali Lubis, terkait pernyataan yang diunggah Yulius melalui akun tiktoknya pada 25 November 2024 lalu.
Dalam video itu, Yulius menanggapi temuan Bocor Alus Politik yang dirilis Tempo mengenai dugaan keterlibatan aparat di Pilkada 2024.
"Polisi secara aktif menggalang dukungan untuk memenangkan calon-calon yang didukung oleh Mulyono," kata Yulius dalam video yang diunggahnya.
Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Yulius berpendapat, pengerahan aparat untuk memenangkan kontestan tertentu merupakan pelanggaran serius yang dapat mengancam keutuhan negara.
Karenanya, dia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam waktu 1x24 jam untuk mengklarifikasi temuan Bocor Alus Politik.