Jokowi Sebut FX Rudy Bestie, Masih Simpan Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan
Jokowi mengaku dirinya sampai kini masih memegang kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan (PDIP).
Editor: Wahyu Aji
Jokowi menjelaskan, endorsemen ini dilakukan menjelang purnatugasnya sebagai presiden.
Dan bentuk dukungan yang diberikan bervariasi, mulai dari menerima tamu hingga membuat video dukungan untuk paslon.
Dukungan dari Jokowi tampaknya memberikan dampak positif bagi sejumlah paslon, terlihat dari keunggulan mereka dalam hitung cepat beberapa lembaga survei.
Contohnya, pasangan calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 02, Ahmad Luthfi-Taj Yasin, serta pasangan calon wali Kota Solo nomor urut 02, Respati Ardi-Astrid Widayani.
Meskipun mengakui adanya endorsemen darinya, Jokowi menegaskan bahwa kemenangan paslon merupakan hasil kerja keras mereka sendiri.
"Saya terbuka dengan siapapun, kalau ada yang menang bukan karena endorse," ujar dia.
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, para paslon yang didukungnya mampu bekerja keras dalam mengkonsolidasi politik di daerah masing-masing.
"Bisa mendekati, komunikasi baik dengan masyarakat dan diterima bukan karena saya, saya siapa sih," tambah dia.
Terkait dengan paslon yang mengalami kekalahan dalam Pilkada 2024, seperti pasangan nomor urut 01, Ilyas Akbar Almadani dan Tri Haryadi, Jokowi menyebut hal tersebut sebagai sesuatu yang lumrah.
"Ya kemudian saya bilang, ada banyak faktor yang menyebabkan menang dan kalah, ndak bisa asal ke sini, langsung menang enak banget," tutur dia.
Endorse Jokowi Tak Ampuh di Jakarta
Jokowi meng-endorse pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng. Bahkan, Jokowi sempat mendampingi Ahmad Luthfi berkampanye di Klaten Jawa Tengah.
Kekalahan sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi cukup mengejutkan.
Pasalnya, Andika-Hendrar didukung PDIP berada di "kandang banteng" atau di provinsi dengan pemilih PDIP terbesar di Pemilu.
Lalu, apakah endorse Jokowi berpengaruh di Pilkada Jateng 2024?