Menko Polkam: Seolah-olah Tidur, Tapi Teroris Manfaatkan Ruang Siber Sebarkan Pahamnya
Berdasarkan catatan Kemenko Polkam, Indonesia telah berhasil mencapai zero terrorist attack sejak tahun 2023.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan meminta semua pihak tetap mewaspadai aksi terorisme.
Ia mengatakan, meski dua tahun di Indonesia berlalu tanpa teror, namun bukan berarti aksi terorisme berakhir.
Hal itu diungkapkan Budi saat menjadi pembicara kunci dalam acara Peluncuran Dokumen I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism (CT/VE) Outlook Tahun 2024 yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12/2024).
"Meskipun saat ini seolah-olah sel teror itu sedang tidur, namun dari hasil pengalaman saya di dunia intelijen, terorisme ini semakin bermetamorfosis, lebih canggih dengan memanfaatkan berbagai ruang siber untuk menyebarkan pahamnya secara global," kata Budi Gunawan dalam keterangam resmi Humas Kemenko Polkam pada Selasa (3/12/2024).
Berdasarkan catatan Kemenko Polkam, Indonesia telah berhasil mencapai zero terrorist attack sejak tahun 2023.
Selain itu, peringkat Indonesia dalam Global Terrorism Index juga membaik sehingga masuk ke dalam kategori low impacted dari yang sebelumnya medium impacted.
"Tentunya, ini merupakan capaian besar yang patut kita apresiasi bersama, hasil kerja kolaboratif yang sangat luar biasa dari seluruh pihak, baik pada aspek pencegahan maupun penegakan hukum," kata Budi.
"Tugas kita ke depan adalah bagaimana mempertahankan kondisi ini, sehingga kehadiran negara dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat," lanjutnya.
Baca juga: Mendagri Tito Karnavian Justru Keberatan Polri di Bawah Kemendagri
Budi mengaku teringat beberapa kasus terorisme di Indonesia seperti bom Sarinah pada 2016, teror di Terminal Kampung Melayu pada 2017, dan teror bom gereja di Surabaya pada 2018 lalu.
Ia mengatakan, saat itu dirinya melihat langsung aksis teror dan dampak yang diakibatkannya.
"Waktu itu saya melihat langsung aksi teror tersebut dan dampak yang diakibatkan dari serangan yang sungguh luar biasa tersebut," ungkap Budi.
"Banyak korban jiwa yang bergelimpangan, kemudian kerugian materil. Tentunya juga menimbulkan dan menebar ketakutan di seluruh penjuru Tanah Air kita," lanjutnya.