Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Mundur, Gus Miftah Akan Bertemu Presiden Prabowo Pekan Depan

Usai mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada pekan depan.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Usai Mundur, Gus Miftah Akan Bertemu Presiden Prabowo Pekan Depan
Kemhan
Foto File: Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima kunjungan silaturahmi KH. Miftah Habiburrahman sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, di Kemhan, Jakarta, Senin (10/4/2023). Usai mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada pekan depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah memutuskan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat (6/12/2024) hari ini.

Setelah mundur, Miftah Maulana akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada pekan depan.

Menurutnya, pertemuan itu sedang dijadwalkan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya. 

"Saya insyaallah minggu depan menghadap Presiden, saya baru dijadwalkan oleh Pak Seskab," ujar Miftah dilansir YouTube Tribun Jogja Official, Jumat.

Sementara itu, Istana melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengaku menghormati keputusan Miftah Maulana.

"Kita hormati keputusan beliau," kata Hasan, Jumat.

Lebih lanjut, Hasan belum mengetahui apakah jabatan yang ditinggalkan Miftah akan segera diisi atau tidak.

Berita Rekomendasi

"Saya belum punya informasi soal itu," ujarnya.

Menurutnya, pengganti Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden adalah hak prerogatif Presiden Prabowo.

"Itu hak prerogatifnya presiden," tutur Hasan.

Baca juga: Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Sebut sebagai Rasa Cintanya kepada Prabowo

Mengaku Tak Ditekan 

Miftah menegaskan keputusannya untuk mundur bukan akibat ditekan oleh pihak mana pun.

Ini adalah wujud tanggung jawabnya kepada Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.

Miftah mengungkapkan, keputusannya mundur bukanlah akhir, melainkan awal untuk dirinya berkontribusi lebih kepada bangsa dan negara.

"Seorang berjiwa ksatria pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara. Karena ini, karena itu, adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas