CEO Tribun Network Paparkan Tantangan Media Massa di Tengah Disrupsi Teknologi dan AI
Dahlan menyebut peran AI juga membawa kabar baik bagi media massa karena membantu media massa mengolah dan memproduksi konten
Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Dahlan menyebut peran AI juga membawa kabar baik bagi media massa, karena AI dapat membantu media massa mengolah dan memproduksi konten, khususnya bagaimana AI mengolah teks dan audio.
"Saya membayangkan suatu konten berbasis teks tapi diterjemahkan dalam berbahasa daerah. Ini memungkinkan dan membuat lebuh murah, karena proses produksinya lebih murah tapi advertisingnya juga akan murah," ujar Dahlan.
AI, dikatakan Dahlan, bisa membuat cerita dan berita sendiri.
Dahlan mengatakan AI juga sudah bisa mengambil keputusan sehingga membenamkan informasi dari media massa.
"Itu memengaruhi kita, tapi yang diregulasi malah medianya, bukan AI-nya. Dulu itu loper memutuskan surat kabar mana yang dipajang di depan, sekarang AI yang make decision, dan lagi-lagi ini unregulated," kata dia.
Karena itulah, Dahlan merekomendasikan bagi media massa untuk beradaptasi dengan teknologi dan membangun ekosistem yang baru.
Rekomendasi tersebut di antaranya yakni teknologi mencakup biaya peralatan, profuksi baru, dan bisnis model baru.
Kemudian rekomendasi soal pengembangan SDM yang mencakup pelatihan hingga re-skill.
"Kemudian soal regulasi yang saya sangat vokal di sini. Satu daerah punya anggaran untuk media. Yang terjadi adalah anggaran atau dana pemerintah didistribusikan kepada media yang tidak bersertifikasi Dewan Pers. Konsekuensinya adalah satu orang di satu daerah bisa punya 24 media, sementara untuk media profesional kita butuh organisasi yang kompleks. Makanya sistem insentifnya perlu disampaikan," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.