DPR Sebut Pengusiran Jemaah oleh Paspampres Gibran saat Salat Jumat di Semarang Tak Boleh Terjadi
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin mengatakan insiden pengusiran itu seharusnya tidak perlu terjadi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekaman video pengusiran jemaah saat sedang salat jumat oleh paspampres yang mengawal Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan kritikan. Kejadian itu terjadi di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Jawa Tengah.
Anggota Komisi I DPR RI Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin mengatakan insiden pengusiran itu seharusnya tidak perlu terjadi. Seharusnya, paspampres datang terlebih dahulu untuk dapat mengamankan shaf untuk Gibran.
"Mestinya tak boleh terjadi seperti di video itu. Kan ada team advance yang harus datang lebih duluan," kata Hasanuddin saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).
Dia pun mempertanyakan alasan tidak adanya pasukan paspampres yang datang terlebih dahulu sebelum Gibran. Sebab, pengusiran itu bisa dicegah jika paspampres menjalakan prosedur pengawalan dengan benar.
"Sebelum wapres datang team advance sudah duluan menyiapkan tempat untuk Wapres. Saat wapres datang lansung menduduki posisi yang di siapkan oleh team advance, sehingga tak terjadi pengusiran seperti di video itu," pungkasnya.
Sebelumnya, viral video pasukan pengamanan presiden (Paspamres) mengusir jemaah yang sudah duduk duluan di dalam masjid.
Adapun video Paspampres yang dinarasikan usir jamaah itu dibagikan akun X @ferizandra.
Video tersebut pun viral di berbagai platform media.
Diketahui peristiwa itu terjadi saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan salat Jumat di Masjid Raya Baiturrahman, Semarang, Jawa Tengah.
Video tersebut menjadi sorotan warganet karena dinilai tidak memiliki adab terhadap jemaah yang sudah datang terlebih dulu.
“Ini gimana konsepnya orang yang datang belakangan menggusur jama'ah yang udah datang duluan ke masjid?” tulis akun tersebut sambil menguggah sebuah video tentang momen pengusiran tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Komandan Paspampres Brigjen Samson Sitohang memberikan klarifikasi terkait video yang viral di media sosial tersebut.
Samson menegaskan bahwa anggotanya tidak mengusir atau menggeser jemaah, melainkan hanya merapikan dan merapatkan shaf shalat agar lebih banyak jemaah yang dapat bergabung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.