Paspampres Tahu Sosok Penyebar Video Bernarasi Usir Jemaah saat Gibran Salat: Enggak Akan Diusut
Paspampres mengklaim telah tahu siapa yang menyebarkan video bernarasi mengusir jemaah saat Gibran salat Jumat di Semarang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.com - Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Brigjen Samson Sitohang, mengklaim tahu sosok yang menyebarkan video seolah anak buahnya mengusir jemaah saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka salat Jumat di Semarang, Jawa Tengah, pekan lalu.
Samson memastikan Paspampres mengetahui siapa yang menyebarkan video tersebut dan memahami maksudnya.
Meski demikian, Samson mengatakan pihaknya hanya sekadar ingin tahu dan tak bakal mengusut lebih lanjut.
"Kami hanya sekadar tahu saja (siapa penyebarnya). Tahu (penyebar video) ini dari mana, kemudian dari kelompok siapa, kami paham," ungkap Samson, Rabu (18/12/2024).
"Saya rasa enggak bakalan diusut," imbuh dia.
Hal itu, lanjut Samson, berkaca pada kejadian serupa yang kerap terjadi.
Baca juga: 5 Poin Klarifikasi Paspampres soal Usir Jemaah, Singgung Pesan Gibran tentang Humanis
Menurutnya, banyak pihak membuat atau menyebarkan video yang menyorot hal-hal negatif pemerintah.
Tetapi, kata Samson, selama ini tidak ada yang ditindaklanjuti.
"Nah, itu saya rasa enggak bakalan diusut. Itu banyak terjadi."
"Sebelum-sebelumnya juga hal seperti itu, yang nyorot negatif terhadap pemerintah terjadi, tapi ya itu tidak pernah kita usut itu," kata dia.
Mengenai video yang viral, Samson memastikan apa yang terjadi bukan pengusiran, melainkan hanya merapikan shaf.
Ia mengatakan hal itu dilakukan agar shaf bisa muat lebih banyak jemaah lagi.
"Sebenarnya itu tidak penggeseran, apalagi pengusiran. Itu anggota saya hanya merapikan dan merapatkan shaf, sehingga lebih muat lagi personel yang lain.
Samson juga memastikan, sosok yang digeser bukanlah jemaah masjid, melainkan anggota Paspampres.
"Itu (yang dirapikan) justru malah anggota saya sendiri. Ini memang anggota kita yang duduk di situ untuk tempat lah, untuk penjabat yang lain," imbuh dia.
DPR Nilai Tak Perlu
Terkait video Paspampres Gibran Rakabuming Raka di Semarang yang viral, anggota Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TNI TB Hasanuddin, memberikan komentar.
Menurutnya, insiden tersebut tidak perlu tejradi.
Hasanuddin mengatakan, seharusnya anggota Paspampres ada yang datang lebih dulu guna mengamankan shaf untuk Gibran.
"Mestinya tak boleh terjadi seperti di video itu. Kan ada team advance yang harus datang lebih duluan," kata Hasanuddin, Rabu.
Lebih lanjut, Hasanuddin mempertanyakan mengapa tak ada anggota Paspampres yang datang lebih dulu.
Baca juga: Video Paspampres Klaim Bukan Jemaah yang Diminta Geser saat Gibran Salat Jumat: Anggota Saya
Sebab, menurut dia, apabila ada anggota Paspampres yang lebih dulu berada di lokasi sesuai pengaturan pengawalan, maka pengusiran tak akan terjadi.
"Sebelum Wapres datang team advance sudah duluan menyiapkan tempat untuk Wapres."
"Saat Wapres datang lansung menduduki posisi yang di siapkan oleh team advance, sehingga tak terjadi pengusiran seperti di video itu," pungkasnya.
Sebagai informasi, video pengusiran yang dilakukan Paspampres Gibran saat salat Jumat di Semarang, viral di media sosial.
Akun yang turut membagikan video itu adalah akun X @ferizandra.
Dalam narasi yang beredar, dikatakan Paspampres Gibran mengusir jemaah yang sudah lebih dulu berada di dalam masjid.
Video tersebut menjadi sorotan warganet karena dinilai tidak memiliki adab terhadap jemaah yang sudah datang terlebih dulu.
"Ini gimana konsepnya orang yang datang belakangan menggusur jama'ah yang udah datang duluan ke masjid?" tulis akun @ferizandra.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.