Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Prediksi Loyalis Puan Maharani Gantikan Hasto Sebagai Sekjen PDIP, 2 Nama Paling Berpeluang

Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP menjadi rebutan setelah Hasto Kristiyanto ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat Prediksi Loyalis Puan Maharani Gantikan Hasto Sebagai Sekjen PDIP, 2 Nama Paling Berpeluang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP menjadi rebutan setelah Hasto Kristiyanto ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK.

Loyalis dari Ketua DPP PDIP, Puan Maharani diprediksi akan merebut posisi tersebut.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengatakan bahwa sejatinya ada 5 nama kader PDIP yang berpotensi menjadi Sekjen PDIP

Mereka adalah Ahmad Basarah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, Said Abdullah, Utut Adianto, dan Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Namun, hanya dua nama yang berpotensi kuat menjadi Sekjen PDIP.

"Namun dari lima nama tersebut, Ahmad Basarah dan Bambang Pacul tampaknya lebih berpeluang," ujar Jamiluddin saat dikonfirmasi, Rabu (25/12/2024).

Jamiluddin menjelaskan kedua nama itu memiliki peluang lebih besar karena merupakan loyalis mutlak dari Puan Maharani.

Berita Rekomendasi

"Dua nama itu juga sangat dekat dengan Puan Maharani. Bahkan keduanya dapat dikatakan loyalisnya mutlak ke Puan," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, Ahmad Basarah juga pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI sebelum akhirnya digantikan oleh Bambang Pacul. Hal itu menjadi bukti nama tersebut juga tidak resistensi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Indikasinya, Megawati biasanya akan memberikan posisi strategis atas dasar kepercayaan dan kemampuan atau kapasitas. Jadi, Ahmad Basarah dan Bambang Pacul kiranya berpeluang besar menggantikan posisi Hasto," pungkasnya.

KPK sebelumnya menetapkan Hasto sebagai tersangka atas dua kasus dugaan korupsi. 

Yakni kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI, dan kasus dugaan merintangi penyidikan perkara Harun Masiku. 

Dalam kasus suap, Hasto bersama Harun Masiku dan orang kepercayaannya, Donny Tri Istiqomah, diduga memberikan suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat itu, Wahyu Setiawan. 

Dalam proses perencanaan sampai dengan penyerahan uang, Hasto disebut mengatur dan mengendalikan Saeful Bahri dan Donny Tri dalam memberikan suap kepada Wahyu Setiawan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas