Profil Firli Bahuri, Eks Ketua KPK yang Lamban Urusi Kasus Harun Masiku, Mantan Polisi
Simak inilah profil Firli Bahuri mantan Ketua KPK yang dinilai lambat dalam menangani kasus yang menjerat Harun Masiku dan Hasto Kristiyanto:
Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Pravitri Retno W
Kala itu, Firli Bahuri yang masih berpangkat AKBP merupakan mantan anggota tim independen Polri mengungkap kasus mafia pajak tersebut.
Saat menjadi Kapolda NTB ini pun memimpin Polda NTB sedang menyelesaikan kasus dugaan korupsi perekrutan CPNS K2 Dompu dengan tersangka Bupati Dompu H Bambang Yasin (HBY).
Sepanjang jenjang kariernya, ia telah mengungkap ratusan kasus korupsi baik di Jawa Tengah, Banten, maupun Jakarta.
Firli Bahuri juga diketahui pernah menjabat di beberapa posisi strategis di Korps Bhayangkara.
Karier Firli Bahuri dimulai saat dirinya menjabat posisi Komandan Peleton II Sabhara Direktorat Samapta Polda Metro Jaya pada 1991.
Setelah itu, ia tercatat sempat menjabat sebagai Komandan Peleton III Sabhara Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur (1992), Kepala Unit Serse Kepolisian Sektor Kramatjati (1994), Pama Kepolisian Daerah Timor Timur (1997), Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Kepolisian Resor Liquica (1997), Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Kepolisian Resor Dili (1998), dan Kelompok Ahli PPTIK PTIK (1998).
Firli juga pernah menduduki posisi sebagai Kapolres Lampung Timur (2001), Kasat Reserse Kepolisian Kota Besar Bandar Lampung (2001), Wakapolres Lampung Tengah (2002), Pejabat Sementara Kepala Satuan II Direktorat Reserse Kriminal Polda Lampung (2003), Pamen Polda Metro Jaya (2004), dan Kepala Satuan III/Umum Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2005).
Tak sampai di situk, Firli Bahuri juga sempat mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Kebumen (2006), Kapolres Brebes (2007), Wakapolres Metro Jakarta Pusat (2009), Penyidik Utama Tingkat III Direktorat I/Keamanan dan Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri (2010), dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah (2011).
Karier Komjen Firli Bahuri makin moncer setelah ia dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Ajudan Wakil Presiden RI Boediono pada 2012.
Pada 2014, ia kemudian diangkat menjadi Wakapolda Banten.
Satu tahun kemudian, jenderal asal Ogan Komering Ulu ini ditunjuk menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri.
Setelah itu, Firli dipercaya untuk menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah pada 2016.
Pada 2017, ia lalu diutus oleh Kapolri saat itu Jenderal Pol Tito Karnavian untuk menduduki posisi jabatan Kapolda Nusa Tenggara Barat.
Tak berselang lama, Firli Bahuri dimutasi ke KPK sebagai Deputi Penindakan KPK pada 2018.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.