Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Pihak Desak KPK Selidiki soal Jokowi Pemimpin Paling Korup 2024 Versi OCCRP, PDIP: Preseden Buruk

Sejumlah pihak mendesak KPK untuk segera menyelidki Jokowi usai Presiden ke-7 RI ini masuk daftar pemimpin korup dunia 2024, versi OCCRP.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in 3 Pihak Desak KPK Selidiki soal Jokowi Pemimpin Paling Korup 2024 Versi OCCRP, PDIP: Preseden Buruk
YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi, saat masih menjabat sebagai Presiden RI, menghadiri upacara hari ulang tahun (HUT) ke-79 TNI, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2024) - Sejumlah pihak mendesak KPK untuk segera menyelidki Jokowi usai Presiden ke-7 RI ini masuk daftar pemimpin korup dunia 2024, versi OCCRP. 

TRIBUNNEWS.com - Masuknya Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam daftar pemimpin paling korup dunia 2024 versi Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), menuai pro-kontra.

Sejumlah pihak pun mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan penyelidikan tentang hal itu.

1. PDIP: Jadi Preseden Buruk bagi Indonesia

Politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira, mendesak aparat penegak hukum (APH), khususnya KPK, untuk menyelidiki Jokowi sebagai tindak lanjut publikasi OCCRP.

Sebab, kata Andreas, masuknya Jokowi dalam daftar tersebut menjadi preseden buruk bagi kepercayaan internasional terhadap Indonesia.

"Seharusnya predikat sebagai pemimpin terkorup ini diikuti oleh lembaga penegak hukum di negeri ini untuk menyelidiki Jokowi," kata Andreas, Kamis (2/1/2025).

"Karena ini sangat memalukan kita sebagai bangsa dan menjadi preseden buruk bagi kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia," imbuhnya.

Baca juga: 7 Pihak Ramai-Ramai Bela Jokowi usai Masuk Daftar Pemimpin Korup Dunia 2024, Golkar: Propaganda

Andreas juga mengatakan PDIP telah lebih dulu mengambil langkah dengan memecat Jokowi dan anak serta menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.

Berita Rekomendasi

Langkah itu, lanjut Andreas, diambil PDIP sebab partai melihat Jokowi memanfaatkan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi.

Ia menegaskan keputusan PDIP memecat Jokowi dan keluarganya adalah langkah yang tepat.

"Pemecatan ini karena partai sudah lebih dahulu melihat bahwa Jokowi menggunakan kekuasaan secara korup untuk kepentingan dinasti keluarganya," pungkas dia.

2. BCW: KPK Jangan Tebang Pilih

Ketua Bali Corruption Watch (BCW), Putu Wirata Dwikora, turut mendesak KPK agar menyelidiki Jokowi.

Ia juga menyebut KPK perlu melakukan penyelidikan secara transparan atas berbagai laporan masyarakat terkait Jokowi setelah Presiden ke-7 RI itu masuk daftar pemimpin paling korup dunia 2024 versi OCCRP.

Termasuk laporan-laporan sebelumnya yang menyeret Jokowi dan keluarganya.

Putu juga menegaskan agar KPK tak tebang pilih dalam menangani kasus atau menindaklanjuti laporan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas