Anwar Abbas Sambut Positif Wacana Libur Sekolah Satu Bulan Selama Ramadan: Pihak Sekolah Harus Aktif
Libur sebulan selama ramadan bukan berarti anak-anak tidak belajar dan tidak akan mendapatkan pendidikan.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Sosial, Ekonomi dan Keagamaan, Anwar Abbas angkat bicara soal wacana libur sekolah selama bulan Ramadan.
Menurutnya wacana tersebut perlu disambut gembira agar anak-anak tahu bulan puasa itu adalah bulan suci yang harus dihormati.
Baca juga: Wamenag Benarkan Ada Wacana Libur Sekolah Satu Bulan saat Ramadan Seperti Era Gus Dur
Meski begitu ditegaskannya itu bukan berarti anak-anak tidak belajar dan tidak akan mendapatkan pendidikan.
"Mereka tetap mendapatkan pendidikan dan menempuh proses pembelajaran yang dipantau dan diawasi oleh sekolah melalui media online, tetapi tempatnya dipindah dari sekolah ke rumah dan ke tengah-tengah masyarakat," kata Anwar Abbas, Jumat (3/1/2024).
Hal itu penting agar anak-anak, orang tua dan masyarakat juga benar-benar tahu dan memahami dengan baik bahwa tempat pendidikan dan pembelajaran itu selain di sekolah adalah juga di rumah dan di masyarakat.
"Oleh karena itu saya setuju sekali dengan gagasan dari Kemenag tersebut asal saja pihak sekolah secara aktif melalui media online dan digital memberi arahan dan penilaian terhadap anak, orang tua dan masyarakat agar program tersebut benar-benar bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
Anwar Abbas menilai ada beberapa jenis kecerdasan dan keterampilan yang ingin didapatkan dari sang anak selama libur puasa.
Baca juga: Berapa Hari Lagi Puasa Ramadan 2025? Ini Perkiraannya
Yakni terbentuknya kecerdasan dan keterampilan yang terkait dengan berbagai masalah.
"Masalah spiritual, sosial, seni budaya, ekonomi bisnis, politik, hukum, kesehatan serta olahraga," tandasnya.
Libur Sekolah Sebulan Selama Ramadan
Untuk diketahui, kebijakan meliburkan sekolah satu bulan penuh saat Ramadan, pernah diterapkan pada era pemerintahan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
Kebijakan itu dibuat agar sekolah-sekolah membuat kegiatan pesantren kilat dan kegiatan untuk belajar agama Islam.
Kekinian wacana tersebut muncul kembali. Hal ini menyusul viral di media sosial, narasi pemerintah akan liburkan sekolah satu bulan pada bulan Puasa Ramadan 1446 H/2025.
Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional dan Idul Fitri 1446 H berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 menteri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.