Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kompolnas Kritik Polsek Cinangka karena Tolak Laporan Bos Rental Mobil

Kompolnas mengungkapkan kekecewaannya penolakan laporan yang dilakukan oleh Polsek Cinangka terkait kasus penembakan bos rental.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kompolnas Kritik Polsek Cinangka karena Tolak Laporan Bos Rental Mobil
Tribunnews.com
Ketua Harian Kompolnas, Arif Wicaksono Sudiutomo - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan kekecewaannya atas penolakan laporan yang dilakukan oleh Polsek Cinangka terkait kasus penembakan bos rental mobil berinisial IA (48) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025). 

Petugas meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar, tapi mereka tidak bisa menunjukkan. 

"Karena mengaku dari leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas," jelas Asep.

Petugas yang sedang piket kemudian menyarankan agar korban membuat laporan resmi.

Setelah itu, mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen.

Namun, kata AKP Asep, orang yang sebelumnya datang itu tidak kembali lagi ke Polsek Cinangka.

Baru setelahnya, Polsek Cinangka menerima informasi mengenai penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang sekarang ini ditangani Polresta Tangerang. 

"Saya turut prihatin atas peristiwa ini," ujar Asep. 

Berita Rekomendasi

Namun, klarifikasi itu dibantah oleh pihak korban. 

Putra bos rental mobil Ilyas Abdurrahman, Agam Muhammad, mengatakan bahwa pernyataan dari pihak kepolisian itu bohong. 

Agam Muhammad Nasrudin (26) anak pertama Ilyas Abdurahman, bos rental mobil di Tangerang yang tewas ditembak oknum prajurit TNI AL
Agam Muhammad Nasrudin (26) anak pertama Ilyas Abdurahman, bos rental mobil di Tangerang yang tewas ditembak oknum prajurit TNI AL (Tribunnews/Rahmat Fajar Nugraha)

Agam mengatakan, saat meminta pendampingan itu, dirinya membawa dan menunjukkan surat-surat lengkap kendaraan sewaan yang diduga akan digelapkan oleh pelaku.

Namun, kata Agam, pihak kepolisian tidak mengacuhkan surat-surat kendaraan yang sudah ditunjukkan itu.

"Itu (pernyataan Kapolsek) benar-benar tidak benar itu. Karena kita sudah menunjukkan kita sudah bawa surat."

"Jadi kaya gak diperlukan, Pak polisi tidak meminta untuk surat-suratnya. Malah kita menjelaskan ada BPKB, ada STNK, itupun dihiraukan sebenarnya."

"Saya bersaksi di atas kematian bapak saya itu salah besar," kata Agam dengan nada tinggi saat bicara di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (3/1/2024).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas