Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum TNI AL Beli Brio Curian Rp40 Juta atau Rp135 Juta? Beda Keterangan Kapolda dengan Pangkoarmada

Honda Brio bernomor polisi B 2694 KZO itu awalnya disewa Ajat di Makmur Jaya Rental Mobil, rental mobil milik Ilyas di Mekarsari, Kabupaten Tangerang.

Penulis: Muhammad Zulfikar
zoom-in Oknum TNI AL Beli Brio Curian Rp40 Juta atau Rp135 Juta? Beda Keterangan Kapolda dengan Pangkoarmada
Instagram
Ajat Sudrajat, pelaku pencurian mobil Honda Brio yang dia rental dari Ilyas Abdurrahman (48), pengusaha rental mobil Makmur Jaya Rental Motor, di Tangerang, akhirnya berhasil ditangkap polisi, Jumat, 3 Januari 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan Serka AA, seorang oknum TNI Angkatan Laut membeli mobil Honda Brio warna oranye dengan nomor polisi B 2696 KZO seharga Rp 40 juta.

Sementara Pangkoarmada RI, Laksamana Madya (Laksdya) TNI Denih Hendrata mengungkapkan, menurut pengakuan dari salah satu anggota TNI AL, bahwa mobil Brio milik Ilyas Abdurrahman itu dihargai oleh Ajat Sudrajat sebesar Rp135 juta.

Baca juga: Honda Brio Milik Bos Rental yang Dijual Sindikat ke Oknum TNI AL Semula Cuma Dihargai Rp 23 Juta

Menurutnya Rp 40 juta merupakan uang muka (DP) dan harga yang dijual melalui online adalah Rp 135 juta.

Penuturan Kapolda Banten

Kasus ini bermula saat tersangka Ajat Sudrajat menyewa mobil Honda Brio.

Honda Brio bernomor polisi B 2694 KZO itu awalnya disewa Ajat di Makmur Jaya Rental Mobil, rental mobil milik Ilyas di Mekarsari, Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Ajat Sudrajat menyewa kendaraan menggunakan identitas palsu berupa KTP dan KK yang sebelumnya telah disiapkan oleh IH.

Sampai saat ini IH masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Berita Rekomendasi

"AS menyerahkan (mobil) ke saudara IH yang masih DPO," kata Suyudi Ario Seto dalam keterangannya, Selasa (7/12/2024).

Proses perpindahan tangan antarpelaku dimulai.

Awalnya, Ajat Sudrajat menyerahkan mobil Honda Brio berwarna oranye ke IH untuk dijual kepada RH (DPO) seharga Rp 23 juta.

Selanjutnya, RH menjual kendaraan tersebut ke IS seharga Rp 33 juta.

"Dari IS, kendaraan tersebut kembali dijual ke AA, oknum TNI AL, melalui perantara SY seharga Rp 40 juta," ucap Suyudi Ario Seto.

Baca juga: Pengakuan Terbaru Anak Bos Rental, Korban Sudah Tawari Polisi Uang Imbalan, tapi Tetap Tak Mau Bantu

Penjelasan Pangkoarmada

Laksamana Madya (Laksdya) TNI Denih Hendrata menuturkan anggotanya sempat menolak untuk membeli mobil yang merupakan milik bos rental, Ilyas Abdurrahman dan ternyata dicuri oleh penyewa bernama Ajat Supriatna (AS).

Mulanya, Denih membantah bahwa anggota TNI AL yang terlibat adalah penadah mobil curian.

"Justru saya gelar konferensi pers ini supaya semua tahu bahwa kejadian yang sebenarnya seperti apa. Dan informasi awal yang saya terima itu, pengakuan langsung dari tiga anggota ini, kita melihatnya murni sebagai pembeli," kata Denih dalam konferensi pers di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Denih lalu mengungkapkan, menurut pengakuan dari salah satu anggota TNI AL, bahwa mobil milik Ilyas itu dihargai oleh Ajat sebesar Rp135 juta.

Adapun, sambungnya, mobil itu dijual secara online. Lalu, kata Denih, anggota TNI AL yang ingin membeli tersebut sudah mengirim down payment (DP) sebesar Rp40 juta.

"Tadi kan disebutkan oleh Bapak Kapolda (Banten) dibeli dengan 40 juta (rupiah). Dan itu kan mobil diambil tanpa surat."

"Dan itu ada perjanjian dan akan didalami oleh Danpuspomal. Yang sebetulnya harga itu belum selesai, tadi kan bukti transfer DP Rp40 juta. Dan itu, ada di dalam pembelian itu kan dari online seharga Rp135 juta," tuturnya.

Namun, Denih menuturkan anggota TNI AL yang melakukan pembelian tersebut akhirnya sempat menolak untuk membeli mobil tersebut.

Pasalnya, mobil yang dijual tidak dilengkapi dokumen atau surat kepemilikan.

"Dan karena si penjual itu tidak bisa memberikan surat STNK dan BPKB, dan sebenarnya itu sudah mau di-cancel. Tapi karena bujuk rayu juga, akhirnya tetap dibawa," jelasnya.

Baca juga: Penembakan Bos Rental Mobil, Pengamat Militer: Senjata Api yang Dipakai Serka AA Janggal!

Spesifikasi Honda Brio yang Dicuri

Diketahui Honda Brio memang dikenal sebagai kendaraan bermotor favorit di kalangan rental mobil. Ukurannya yang kecil, bahan bakar hemat dan harga penyewaan terjangkau. 

Mobil yang diduga jadi objek penggelapan tersebut adalah generasi kedua Honda Brio. Namun belum terkonfirmasi apakah varian yang digunakan adalah tipe Satya atau tipe RS.

Berikut spesifikasi umum Honda Brio:

1. Dimensi: Panjang 3.800 mm, lebar 1.680 mm, tinggi 1.485 mm. wheelbase 2.405 mm.
2. Mesin: 1.199 cc, empat silinder, 16 katup i-VTEC + DBW, PGM-FI
3. Tenaga: 90 PS(88,7 hp). 6.000 rpm.
4. Torsi: 110 Nm, 4.800 rpm
5. Transmisi Manual 5 percepatan atau CVT
6. Harga: Rp 167,9 juta hingga Rp 253,1 juta

Nilai plus Honda Brio:

1. Performa
Tenaga mesin 1,2 liter yang dibawa sangat meyakinkan di semua tingkat putaran. Transmisi CVT mungkin menambah kenyamanan berkendara. Tapi versi manual (di varian manapun) bakal disukai oleh pencari adrenalin.

2. Transmisi
Transmisi CVT dengan teknologi Earth Dreams membuat mobil ini bergerak halus di segala kondisi. Meski perpindahan khas CVT tetap terasa, tapi ini salah satu transmisi terbaik di kelas hatchback/LCGC.

3. Hiburan dan Komunikasi
Sistem infotainment di tipe RS cukup bisa diapresiasi. Head unit 6.1 inci bawaannya sudah bisa melakukan koneksi Bluetooth. Bahkan menerima atau melakukan komunikasi telepon.

4. Suspensi Empuk
Brio Satya memiliki kelebihan suspensi yang terasa lebih empuk jika dibandingkan dengan Brio RS. Hal ini disebabkan oleh penggunaan pelek yang ukurannya lebih kecil dibanding RS.

Pada tipe Satya S MT hingga E CVT menggunakan pelek 14 inci yang dibalut ban 175/65. Paduan ini membuat karakter suspensi Brio menjadi empuk, bahkan salah satu yang terempuk di segmen low cost green car (LCGC).

5. Bagasi Luas
Jika mengacu dari spesifikasi, kapasitas bagasi Brio generasi pertama berkisar di 258 liter. Namun saat 2018 lalu mendapatkan penyegaran, kapasitas bagasinya jadi jauh lebih besar menjadi 342 liter. 

Hal ini membuat Brio menjadi salah satu mobil dengan bagasi terluas yang ada di kelasnya. Melihat besarnya bagasi ini, tentu banyak orang menjadi tertarik meminangnya.

Kekurangan Honda Brio:

1. Dimensi dan Kapasitas
Meski desainnya baru dan sangat menarik, tapi platformnya tidak baru-baru amat. Cukup disayangkan karena pembaruannya terasa tanggung. Tapi tidak menjadi ganjalan karena secara keseluruhan cukup baik.

2. Tampilan Kurang Oke
Tampilan yang sudah mulai menua. Nggak cuma itu saja, tampilan dari Brio Satya juga sangat standar dan kurang oke bagi mereka yang suka dengan tampilan elegan dan sporty. 

Maklum, HPM terakhir kali memberikan penyegaran pada Brio di tahun 2022 lalu. Sejak diperkenalkan generasi kedua di tahun 2018, penjualannya terus meroket.

Bagi sebagian orang wajah dari Brio ini sudah mulai terlihat membosankan.
Mungkin ke depannya HPM akan meluncurkan Brio generasi terbaru dalam waktu dekat.

3. Fitur Sedikit
Pembeli Honda Brio harus gigit jari lantaran minim fitur. Ini menjadi kekurangan yang ada saat Anda membeli Brio Satya. Pembeli hanya akan mendapatkan lampu depan halogen, tilt steering, electric power steering, dan AC digital. Brio Satya juga masih mendapatkan sensor parkir di belakang.

4. Ground Clearance Rendah
Banyak pengguna Brio yang mengeluhkan jika ground clearance mobil ini kurang tinggi. Hal ini membuat Brio mudah terkena benturan ketika melewati polisi tidur yang tinggi. Bahkan ketika melibas jalan berlubang yang agak dalam mobil ini juga mudah terbentur di bagian bawah. 

Usahakan ketika menggunakan mobil ini Anda lebih memperhatikan jalan dan tidak serampangan saat melewati jalan rusak agar mengurangi potensi kerusakan yang terjadi.

5. Material Terkesan Murahan
Material yang digunakan pada interior Honda Brio banyak menggunakan bahan plastik yang terkesan tipis dan murah. 

Hal ini dapat dilihat dari material plastik yang ada pada doortrim, dasbor, konsol tengah, dan penutup yang ada di sela-sela jok depan maupun belakang.

Tidak hanya mengurangi kualitas material panel dasbor, Honda juga terkesan tidak jor-joran untuk fitur Honda Brio RS sebagai tipe tertinggi.  Sebagai perbandingan, Brio kalah dari New Sirion karena tidak memiliki Vehicle Stability Control (VSC) dan Traction Control. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas