Arti Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek, Ini Sejarahnya
Berikut arti filosofi kue keranjang yang menjadi salah satu tradisi dalam perayaan Imlek.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Perayaan Imlek, atau Tahun Baru China, merupakan momen yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Selain dihiasi dengan berbagai tradisi dan ritual, makanan khas juga memiliki peran penting dalam perayaan ini.
Salah satu makanan yang tak pernah absen adalah kue keranjang.
Kue manis ini tidak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan makna simbolis yang mendalam.
Makna Filosofis Kue Keranjang
Kue keranjang memiliki arti simbolis yang erat kaitannya dengan harapan dan doa untuk keberuntungan serta kemakmuran.
Dalam bahasa Mandarin, "Nian Gao" memiliki pelafalan yang mirip dengan frasa “makin tinggi setiap tahun” (年年高升/nián nián gāo shēng).
Hal ini melambangkan pertumbuhan, peningkatan, dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan seperti karier, kesehatan, dan hubungan keluarga.
Bentuk dan Penyajian Kue Keranjang
Kue keranjang biasanya berbentuk bulat, yang melambangkan keutuhan dan kesatuan dalam keluarga. Bentuk bulat ini juga mencerminkan harmoni, yang menjadi nilai penting dalam budaya Tionghoa.
Selain itu, kue ini sering disusun bertumpuk, dengan kue berukuran lebih kecil di atas kue yang lebih besar.
Penyusunan ini melambangkan peningkatan bertahap dalam kehidupan.
Baca juga: 10 Buah dan Bunga Ini Dipercaya Bawa Keberuntungan Imlek
Kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan gula, yang memberikan tekstur kenyal dan rasa manis.
Rasa manis pada kue ini melambangkan kehidupan yang manis dan menyenangkan di tahun yang baru.
Selain itu, tekstur lengket dari kue keranjang dipercaya dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga dan menjaga keharmonisan.
Sejarah Kue Keranjang
Kue keranjang dalam istilah Cina adalah Nian Gao (kue ketan).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.