Profil Ratna Sarumpaet, Aktivis Sosial yang Dilaporkan Cucunya ke Polisi Terkait Harta Warisan
Aktivis sosial Ratna Sarumpaet dilaporkan ke polisi oleh cucunya, Husin Kamal, terkait kasus dugaan penggelapan harta warisan.
Penulis: Rakli Almughni
Editor: Siti Nurjannah Wulandari

Ratna Sarumpaet lahir dari pasangan Saladin Sarumpaet dan Julia Hutabarat di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, pada tanggal 16 Juli 1949.
Dikutip dari TribunnewsWiki, Ratna menjadi mualaf setelah menikah dengan seorang pengusaha berdarah Arab-Indonesia, yakni Ahmad Fahmy Alhady.
Dari pernikahan itu, keduanya dikaruniai empat anak, yaitu Mohamad Iqbal, Fathom Saulina, Ibrahim, dan aktris terkenal tanah air, yakni Atiqah Hasiholan.
Pada tahun 1976, Ratna Sarumpaet diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Ia akhirnya bercerai dengan Ahmad Fahmy Alhady pada 1985.
Ayahanda Ratna, Saladin Sarumpaet, bukanlah orang sembarangan.
Saladin merupakan Menteri Pertanian dan Perburuhan dalam kabinet Pemerintahan revolusionel Republik Indonesia (PRRI) sekaligus politisi pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo), sedangkan Julia Hutabarat adalah seorang aktivis hak-hak perempuan.

Baca juga: Mengapa Ratna Sarumpaet Dilaporkan, Bukan Anaknya? Ternyata Begini Kondisi Kakak Atiqah Hasiholan
Selain aktif sebagai aktivis, Ratna Sarumpaet juga aktif di bidang kesenian.
Pada tahun 1994, ibunda Atiqah Hasiholan itu menjadikan kasus Marsinah menjadi naskah pementasan pertama yang dibuatnya dan diberi judul ‘Marsinah: Nyanyian dari Bawah Tanah’
Pada naskah buatannya itu, Ratna menggambarkan nasib orang-orang yang diperlakukan tidak adil yang menuntut hak pada pihak berkuasa.
Karya Ratna Sarumpaet dipentaskan di Teater Arena, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada 16-19 September 1994.
Pada Maret 1998, Ratna Sarumpaet dipenjara selama 70 hari atas tuduhan berlapis, salah satunya adalah makar.
Nama Ratna Sarumpaet sendiri pernah menjadi sorotan karena penyeberan kabar bohong terkait pengeroyokan yang dialaminya di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 21 September 2018.
Kala itu, ia mengaku telah dipukul hingga wajahnya memar dan bengkak usai menghadiri sebuah konferensi internasional.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.