KontraS Soroti Kinerja Polri Makin Turun, Perlu Pembenahan Serius
Koordinator Badan Pekerja KontraS Dimas Bagus Arya, menyoroti sejumlah persoalan di institusi Polri yang membuat kinerjanya semakin menurun.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Adi Suhendi
Catatan AJI Indonesia, lanjut Sasmito, ada 3 persoalan serius di tubuh Polri.
Pertama, budaya kekerasan atau kultur institusi Polri.
Terutama budaya kekerasan terhadap jurnalis atau wartawan serta perusahaan media.
Sejumlah kekerasan terhadap jurnalis itu seperti pada liputan demonstrasi dan sejenisnya.
“Perlu ada terobosan dalam melakukan perubahan institusi Polri. Bahwa institusi Polri tidak boleh lagi melakukan tindakan kekerasan terhadap jurnalis dalam melakukan liputan” jelas Sasmito.
Kedua, kata Sasmito, budaya korupsi di institusi Polri, seperti budaya pemerasan yang dilakukan oleh institusi Polri.
Aspek penegakan hukum juga masih menjadi persoalan tersendiri di institusi Polri, di mana aspek keadilan hukum belum dirasakan oleh publik.
Ketiga, pada aspek profesionalisme institusi Polri.
Belakangan, polisi tidak profesional karena telah menjadi alat politik.
“Kekerasan yang dilakukan oleh Polri tadi, karena Polri masih tetap dipersenjatai. Dengan demikian, rawan terjadi kekerasan yang dilakukan oleh Polisi terhadap warga atau misalkan kita menemukan Polisi tembak Polisi. Hal tersebut perlu didorong agar melahirkan polisi yang manusiawi” jelas Sasmito.
Problem lainnya, lanjut Sasmito, yakni watak korupsi pada institusi Polri.
Ini menjadi persoalan serius di internal kepolisian.
Perlu melakukan perubahan secara serius dan mendalam agar Polisi menjadi lebih baik.
“Perlu melakukan pengawasan secara ketat oleh publik, agar polisi dapat diawasi secara baik oleh publik. Karena mekanisme pengawasan terhadap Polri baik oleh Propam Polri dan Kompolnas sudah tidak berjalan, maka publik harus melakukan pengawasan secara ketat terhadap Polri” pungkas Sasmito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.