Facebook Coba Singkirkan Konten Berbahaya dari Pengguna Remaja
Facebook akan memperkenalkan langkah-langkah baru pada aplikasi tersebut untuk mendorong remaja agar menjauh dari konten berbahaya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Wakil Presiden Urusan Global Facebook Inc, Nick Clegg Minggu kemarin mengatakan, perusahaannya akan memperkenalkan langkah-langkah baru pada aplikasi tersebut untuk mendorong remaja agar menjauh dari konten berbahaya.
Pernyataan ini ia sampaikan menanggapi pengamatan yang dilakukan anggota parlemen Amerika Serikat (AS) terhadap 'bagaimana Facebook dan anak perusahaannya seperti Instagram dapat mempengaruhi kesehatan mental generasi muda'.
Dikutip dari laman Reuters, Senin (11/10/2021), Clegg juga mengungkapkan keterbukaan terhadap gagasan untuk membiarkan regulator memiliki akses ke algoritma Facebook yang digunakan untuk memperkuat konten.
Kendati demikian, ia mengaku tidak dapat menjawab pertanyaan apakah algoritmanya telah 'memperkuat' suara orang-orang yang telah menyerang US Capitol pada kerusuhan 6 Januari lalu.
"Algoritma 'harus dimintai pertanggungjawaban, jika perlu, oleh peraturan," kata Clegg.
Baca juga: Elon Musk Pindahkan Kantor Pusat Tesla dari California ke Texas
Ia menyampaikan hal ini beberapa hari setelah mantan karyawan sekaligus pelapor Facebook Frances Haugen bersaksi di Sidang Senat AS di Capitol Hill tentang 'bagaimana perusahaan itu membahayakan mental para penggunanya, termasuk remaja'.
Baca juga: Saham Anjlok, Facebook dan Samsung Sedang Mengalami Pekan yang Berat
"Kami akan memperkenalkan sesuatu yang menurut saya akan membuat perbedaan besar, di mana sistem kami melihat bahwa remaja melihat konten yang sama berulang kali dan konten itu mungkin tidak kondusif untuk kesehatan mental mereka, kami akan mendorong mereka untuk melihat konten lain,"ujarnya.
Baca juga: Startup Ini Siap Pasok Power Bank Raksasa ke Perumahan, Diklaim Bisa Hemat Tagihan Listrik
"Selain itu, kami memperkenalkan sesuatu yang disebut 'take a break', di mana kami akan mendorong remaja untuk berhenti sejenak dari aktivitas mereka dalam menggunakan Instagram," jelas Clegg.
Sebelumnya, para senator AS pada pekan lalu mengecam Facebook tentang rencananya untuk melindungi pengguna muda dengan lebih baik dalam aplikasinya.
Baca juga: Pemerintah China Masukkan Penambangan Uang Kripto ke Dalam Daftar Negatif Investasi
Penelitian internal yang bocor menunjukkan, raksasa media sosial itu 'secara sadar mengetahui' bagaimana aplikasi Instagram-nya memang merusak kesehatan mental kaum muda.
Sementara itu Senator dari Partai Demokrat yang memimpin subkomite antitrust Komite Kehakiman Senat, Amy Klobuchar telah mengajukan lebih banyak peraturan terhadap perusahaan teknologi seperti Facebook.
"Saya bosan mendengar 'percayalah pada kami', dan inilah saatnya untuk melindungi para ibu dan ayah yang telah berjuang menangani anak-anak mereka yang kecanduan platform dan terkena segala macam hal buruk," kata Klobuchar.
Ia menegaskan AS membutuhkan kebijakan privasi baru, sehingga orang dapat 'memilih' apakah mereka mengizinkan data online mereka dibagikan atau tidak.
"AS juga harus memperbaharui Undang-undang (UU) privasi anak-anak dan kebijakan persaingannya, serta mewajibkan perusahaan teknologi untuk membuat algoritma mereka lebih transparan," tegas Klobuchar.
Clegg lalu mengatakan Facebook baru-baru ini telah menunda rencananya untuk mengembangkan Instagram Kids yang ditujukan untuk kelompok pra-remaja.
Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu pun memperkenalkan kontrol opsional baru bagi orang dewasa untuk mengawasi para remaja.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.