Berbasis Teknologi Blockchain, Linusa Jembatani Koperasi dan Pelaku UMKM
Dengan berbasis teknologi blockchain, Linusa hadir untuk menjembatani antara koperasi dan pengusaha UMKM.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Koperasi LINUSA (Lintas Nusantara Sejahtera) yang bermarkas di Yogyakarta hadir menjadi jembatan penghubung koperasi dan pelaku UMKM di Indonesia lewat media teknologi Blockchain.
“Alhamdulillah, dengan berdirinya Koperasi Linusa diharapkan dapat menjadi wadah dan jembatan komunikasi para pegiat koperasi dan pelaku UMKM di Indonesia,” kata CEO Koperasi Linusa Aditya Rahadhyan dalam rilisnya. Jumat (15/10/2021)
Aditya menjelaskan, Koperasi Linusa akan membuat platform digital berbasis blockchain dimana setiap koperasi di Indonesia dapat saling terhubung dan bekerjasama sehingga menguntungkan bagi anggota koperasi dan badan koperasi itu sendiri.
Saat ini Koperasi Linusa sedang melakukan penjualan perdana token kripto yang bernama Linusa Token dengan symbol LIN yang berbasiskan Platform Binance Smart Chain. Hasil penjualan token tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek pembuatan platform digital dan aplikasi koperasi berbasis blockchain.
Linusa Token diluncurkan pada tanggal 1 Oktober 2021 bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Adapun pembelian token LINUSA bisa dilakukan di website dan pancakeswap,“ selengkapnya Info ini dapat diakses melalui web linusatoken.org,” kata Aditya Rahadhyan.
Chief Operating Officer Linusa Token, Wahyu Efendi mengatakan, target besar dari Platform Linusa ini adalah 100 Ribu Koperasi di Indonesia dan 2 Juta Pelaku UMKM dapat terintegrasi dalam platform ini.
“Semua anggota akan diberikan pelatihan terkait platform LINUSA ini, semoga Koperasi dan pelaku UMKM di Indonesia bisa menikmati manfaat dari kemudahan pelayanan ini sehingga Koperasi dan UMKM akan berkembang go internasional” jelas Wahyu.
Linusa Token menyadari bahwa keberadaan koperasi sebagai media ekonomi kerakyatan yang diinisiasi para pendiri bangsa, sebaiknya terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Apalagi saat ini koperasi banyak yang terpuruk akibat wabah Covid 19 yang belum kita ketahui kapan akan berakhir. Hal ini tentunya membutuhkan terobosan baru untuk bangkitnya koperasi.*