Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terus Menguat, Dalam Jangka Pendek Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rp 1 Miliar

Harga aset kripto Bitcoin diprediksi masih akan menguat hingga menembus ke level 72 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1 miliar

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Terus Menguat, Dalam Jangka Pendek Harga Bitcoin Diprediksi Tembus Rp 1 Miliar
PEXELS/WORLDSPECTRUM/Kompas.com
Ilustrasi bitcoin, aset kripto, Cryptocurrency Ethereum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga aset kripto Bitcoin diprediksi masih akan menguat hingga menembus ke level 72 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1 miliar (kurs Rp 14 ribu per dolar AS).

COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda (Manda) mengatakan, penguatan Bitcoin dalam jangka pendek masih akan berlangsung.

Jika melihat secara analisa teknikal, kata Manda, saat ini Bitcoin diperdagangkan di antara all time high (ATH) sebelumnya pada 20 Oktober 2021 di posisi sekitar 66,9 ribu dolar AS, dan ada indikasi pembentukan double top berdasarkan candle harian.

Baca juga: Harga Bitcoin Tembus 66.000 Dolar AS, Berpotensi Ukir Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

"Kemungkinan harga bisa konsisten di atas ATH lama, mematahkan indikasi double top dan bergerak menuju target baru senilai 72 ribu dolar AS," kata Manda saat dihubungi, Selasa (9/11/2021).

Manda menjelaskan, penguatan Bitcoin biasanya disebabkan beberapa hal, seperti kepercayaan dari investor maupun pengguna dari Bitcoin itu sendiri.

Apalagi, beberapa perusahaan terkemuka di luar Indonesia yang telah memanfaatkan Bitcoin sebagai alat transaksi, dan pemberitaan media.

Baca juga: Pernyataan Putin Disebut Dongkrak Harga Bitcoin Dekati 60 Ribu Dolar AS

Berita Rekomendasi

"Salah satu sentimen positif yang mendorong kali ini adalah pemberitaan terkait Mastercard yang merilis kartu kredit yang terintegrasi dengan kripto sebagai alat pembayaran di APAC," paparnya.

"Pemberitaan yang naik di media terkait ini tentunya berpengaruh pada trust investor yang berdampak pada penguatan Bitcoin," sambung Manda.

CEO Indodax Oscar Darmawan memaparkan, penguatan harga Bitcoin dalam beberapa hari ini, karena adanya peningkatan permintaan dari aset kripto tesebut.

Menurutnya, peningkatan permintaan ini diperkirakan diperkirakan adanya update blockchain Bitcoin, bernama Taproot yang akan aktif antara minggu ini atau minggu depan.

"Update Taproot ini akan meningkatkan tiga Bitcoin Improvement Protocol (BIP) atau protokol peningkatan Bitcoin, yang akan jauh lebih memperhatikan privasi pengguna, adanya fitur smart contract, serta efisiensi biaya untuk memproses transaksi yang kompleks agar jauh lebih murah," paparnya.

Dengan adanya peningkatan Bitcoin Taproot ini, kata Oscar, tentu menjadi salah satu faktor kuat pendorong investor besar untuk berinvestasi di Bitcoin.

Dunia dikejutkan dengan ledakan harga aset kripto Bitcoin yang menembus level US$ 19.319 pada Rabu sore 25 November 2020, atau hampir menyentuh kembali titik tertinggi yang pernah dicapainya pada 17 Desember 2017, US$ 20.089.
bitcoin. (The Independent)

Oscar tidak dapat memastikan harga Bitcoin akan terus meningkat atau tidak dalam jangka pendek, karena kenaikan harga Bitcoin tentu tidak lepas dari sentimen di pasar akan seperti apa ke depannya.

"Tapi menurut saya pribadi, dengan adanya upgrade Taproot Bitcoin ini tentu memiliki potensi bagi Bitcoin akan terus menguat. Di samping itu, eksistensi kripto juga semakin bertambah akhir akhir ini," papar.

Baca juga: Akhir Tahun Ini, Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa, Tertarik Koleksi?

"Dengan eksistensi yang semakin bertambah, juga semakin bertambah pula orang yang akan berinvestasi di kripto, apalagi Bitcoin sendiri adalah kripto pertama yang eksis," tambah Oscar.

Pecah Rekor Tertinggi

Harga Bitcoin pada Selasa (9/11) kembali mencetak rekor tertinggi baru sepanjang masa, dengan menembus 68 ribu dolar AS untuk pertama kalinya.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Selasa (9/11) menyentuh 68.525,84 dolar AS, memecahkan rekor tertinggi sebelumnya di hari yang sama 67.777,7 dolar AS.

Sementara pada pukul 12.37 WIB, harga aset kripto terbesar di dunia itu turun ke 68.019,8 dolar AS. Meski begitu, masih naik 4,09 persen dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

Baca juga: Kedatangan Tahap ke-115, Empat Juta Vaksin Sinovac Tiba di Tanah Air

Berdasarkan situs Indodax, 1 Bitcoin setara dengan Rp 960,218 juta. Sedang menurut laman Bitcoin.coid, 1 Bitcoin setara dengan Rp 960,125 juta.

Pasar kripto telah dalam mode bullish sejak awal Oktober, secara total bertambah hampir 1 triliun dolar AS hanya dalam sebulan. Total kapitalisasi pasar kripto mencapai hampir 3 triliun dolar AS, menurut data CoinMarketCap.

CoinDesk melaporkan, Bitcoin secara luas dianggap oleh banyak investor sebagai pelindung nilai seperti emas, menjadikannya sebagai surga karena kekhawatiran tentang peningkatan inflasi.

Data blockchain dari Glassnode menunjukkan, jumlah dompet unik dengan saldo lebih dari nol Bitcoin kembali mendekati 39 juta, angka yang mendekati rekor tertinggi 38,7 juta pada Mei lalu.(kontan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas