Gantikan Jack Dorsey, Parag Agrawal Jadi CEO Baru Twitter, Ini Profilnya
Sebelum di Twitter, Agrawal juga sempat bekerja di bidang penelitian di AT&T Labs, Microsoft dan Yahoo.
Editor: Sanusi
Menurut seorang mantan eksekutif Twitter yang tak ingin disebut namanya, Dorsey dan Agrawal memiliki visi yang sama untuk mendesentralisasikan media sosial.
Secara khusus, sebelumnya, Agrawal juga ditugaskan untuk memimpin Project Bluesky pada tahun 2019.
Bluesky adalah sebuah proyek penelitian Twitter untuk menetapkan standar terbuka dan terdesentralisasi untuk platform media sosial, termasuk soal moderasi dan algoritma yang bisa diatur oleh penggunanya sendiri.
Agrawal juga jadi sosok di balik upaya Twitter memasukkan mata uang kripto (cryptocurrency) seperti Bitcoin, ke platform Twitter untuk keperluan memberikan tip ke kreator konten.
Dipuji soal kepemimpinannya
Selain kemampuannya, Agrawal juga dipuji karena kepemimpinannya selama di Twitter. Misalnya seperti yang diungkap oleh Timothy Chklovski, mantan insinyur software di Twitter.
"Parag sangat fenomenal. Ia dapat memahami masalahnya, begadang untuk menyelesaikannya, membimbing orang lain – dia adalah paket lengkap," kata Chklovski, yang bekerja dengan Agrawal dari 2012-2014.
Sementara Dorsey sendiri menilai Parag sebagai CTO Twitter berhasil memimpin dengan hati dan jiwanya.
Gaji CEO Twitter yang baru
Parag Agrawal sudah resmi menjadi CEO Twitter, menggantikan Jack Dorsey, mulai Senin (29/11/2021). Agrawal bakal menjadi nakhoda baru tim Twitter yang kini berjumlah lebih dari 5.500 orang.
Menurut dokumen pengajuan (filing) Twitter ke Komisi Pasar Modal AS (Securities Exchange Commission/SEC), Agrawal bakal menerima gaji tahunan sebesar 1 juta dollar AS (sekitar Rp 14,3 miliar).
Selain gaji, Agrawal juga bakal mendapatkan dua kompensasi tambahan berupa unit saham terbatas (restricted stock units/RSU) senilai masing-masing 12,5 juta dollar AS (kira-kira Rp 178,8 miliar), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The New York Times, Selasa (30/11/2021).
Dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, Agrawal bisa mendapatkan kompensasi dalam bentuk unit saham Twitter terbatas, dengan total sekitar Rp 357,6 miliar.
Sebagai CEO baru, Agrawal diharapkan dapat memenuhi target internal Twitter yang cukup agresif.