Khawatir Ancam Stabilitas Keuangan, Rusia Berencana Larang Penggunaan Mata Uang Kripto
Rusia kini mulai berencana menetapkan larang aktivitas penambangan kripto menyusul kebijakan pemerintah China dan juga Kazakhstan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menjadi salah satu rumah terbesar bagi penambang cryptocurrency dunia, Rusia kini mulai berencana menetapkan larang aktivitas penambangan kripto menyusul kebijakan pemerintah China dan juga Kazakhstan.
Dilansir dari Reuters, usulan akan larangan terhadap aktivitas penambangan kripto di Rusia lantaran dianggap dapat menimbulkan dampak atau risiko yang signifikan bagi kesejahteraan warga Rusia, selain itu dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan negara.
Baca juga: 5 Opsi Koin Metaverse Untuk Investasi di Tengah Kondisi Bearish Pasar Kripto
Langkah yang diambil Bank Sentral Rusia ini, tak terlepas dari pengaruh beberapa negara pemerintah Asia hingga Amerika Serikat yang turut tegas dalam menindak aktivitas penambangan cryptocurrency.
Beberapa negara tersebut percaya bahwasannya mata uang digital yang dioperasikan secara pribadi dan sangat fluktuatif dapat merusak kendali mereka terhadap sistem keuangan dan moneter.
Tak hanya itu, Rusia juga khawatir aktivitas penambangan pada mata uang kripto dengan beberapa perangkat komputer canggih yang terhubung ke jaringan global akan menghabiskan lebih banyak penggunaan listrik.
Baca juga: Dukung Browser Berbasis Web3, Opera Rilis Dompet Digital Khusus Kripto
“Solusi terbaik adalah memperkenalkan larangan penambangan mata uang kripto di Rusia,” jelas perwakilan Bank sentral Rusia di keterangan resminya.
Tercatat sejak Agustus 2021 lalu, jumlah daya komputasi yang digunakan oleh komputer yang terhubung ke jaringan bitcoin di Rusia telah mencapai 11,2 persen.
Meski sampai detik ini pemerintah Rusia belum melarang peredaran kripto bagi warga Rusia. Namun pihaknya berencana menaikkan suku bunga yang lebih tinggi agar dapat menahan inflasi. Persebaran kripto juga diyakini bakal mengganggu rencana Rusia dalam mengeluarkan mata uang digitalnya sendiri.