Angkatan Luar Angkasa AS Mulai Merambah Dunia Metaverse
Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (US Space Force) kepincut bergabung dalam dunia Metaverse
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat (US Space Force) kepincut bergabung dalam dunia Metaverse.
Dengan bantuan teknologi yang tersemat pada Metaverse yaitu virtual reality serta augmented reality, membuat teknologi ini di klaim dapat membantu Space Force dalam merekayasa satelit secara digital untuk operasi luar angkasa.
Memanfaatkan kelebihan tersebut melalui Spacenews, diketahui Space Force saat ini tengah berencana akan melakukan investasi penuh dalam industri dan teknologi digital Metaverse demi memberikan pengalaman visual bagi para personelnya tanpa pergi keluar angkasa.
Baca juga: Khabib Nurmagomedov Kembali ke Oktagon, Jalani Duel MMA Virtual di Metaverse
Lisa Costa, kepala petugas teknologi dan inovasi layanan Space Force menyebut, hal tersebut perlu dilakukan Space Force, lantaran para anggotanya kerapkali kesulitan dalam mengidentifikasi domain ruang angkasa tanpa mengetahui medan.
Terlebih anggota Space Force juga tak bisa dengan bebas melakukan perjalanan luar angkasa seperti yang dilakukan para astronot.
Oleh karenanya dengan tampilan data visual yang menampilkan lingkungan realitas virtual, diharap bisa memberikan anggota Space Force kesadaran situasional serta pemahaman dalam mengidentifikasi permasalahan medan diluar angkasa.
Baca juga: McDonalds Mengajukan Merek Dagang untuk Restoran Virtual di Metaverse
“Kami dapat membuat metaverse versi kami sendiri. Ada banyak hype yang terkait dengan istilah metaverse. Tetapi di sisi lain, banyak uang yang masuk ke ide ini, sehingga layak untuk melihat cara Angkatan Luar Angkasa dapat memanfaatkan investasi ini,” tambah Lisa Costa.
Selain itu dengan hadirnya Metaverse dalam Space Force diharapkan dapat membantu para penjaga pasukan luar angkasa agar dapat merekayasa satelit secara digital, sehingga nantinya mereka mampu mengembangkan kemampuan baru untuk operasi luar angkasa di masa depan.