Spesial Hari Kasih Sayang, Museum di Austria Merilis NFT The Kiss Gustav Klimt
Museum Belvedere di Wina, Austria bermitra dengan dana investasi artèQ untuk meluncurkan Non-Fungible Token (NFT) yang terinspirasi dari “The Kiss”
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Museum Belvedere di Wina, Austria bermitra dengan dana investasi artèQ untuk meluncurkan Non-Fungible Token (NFT) yang terinspirasi dari “The Kiss”, karya paling terkenal pelukis asal Austria Gustav Klimt.
NFT The Kiss dirilis bertetapatan dengan hari Valentine (14/2/2022) kemarin, dan salinan digital dari karya yang menggambarkan sepasang kekasih pada awal abad ke-20 ini, dibagi menjadi kisi 100-by-100 dari 10.000 keping yang ditawarkan sebagai NFT.
Dikutip dari laman cointelegraph.com, Rabu (16/2/2022) dalam situs web koleksi menyatakan biaya satu NFT The Kiss diperkirakan mencapai 1.850 euro, yang dikonversi menjadi 0,65 ETH dan menyarakankan nilai nominal total lukisan NFT adalah 18,5 juta euro atau 21 juta dolar AS.
Namun saat dipublikasikan, NFT ini hanya mencapai 33,3 ETH, atau 103,900 dolar AS yang telah diterima dan lebih dari 80 persen koleksi tetap tidak terjual.
Baca juga: Cetak Harga Fantastis, Ini Dia Produk NFT Cryptopunk yang Dibanderol 23,7 Juta Dolar AS
Penjualan yang relatif rendah ini diperkirakan karena pembeli NFT kurang tertarik pada seni tradisional. Lukisan ini telah lama tersimpan di Museum Belvedere sejak tahun 1908 dan dibeli dengan harga yang setara dengan 240 ribu dolar AS. Sertifikat NFT yang dikeluarkan mengungkapkan bagian digital dari lukisan yang dibeli, sehingga dapat dijadikan kado spesial untuk orang tersayang.
Direktur Pelaksana Belvedere, Wolfgang Bergmann menyatakan jika tiap bagian pada NFT ini bersifat unik sehingga NFT The Kiss menjadi sangat berharga.
“Jumlah saham yang sangat kecil untuk pasar dunia dan fakta bahwa setiap bagian adalah unik yang membuat token ini sangat berharga,” ujar Wolfgang Bergmann.
Baca juga: Habiskan 14.000 Dolar AS, Rapper Tyga Pamerkan NFT Innocent Cats di Akun Instagram
CEO dan pendiri registrasi karya seni dan koleksi yang diamankan dengan blockchain, Artory Inc, Nanne Dekking mengatakan bahwa inisiatif seperti ini dapat memungkinkan untuk memikirkan kembali perlindungan seni sepenuhnya dan dapat memberdayakan museum untuk terlibat dengan kepentingan komunitas mereka yang lebih besar.
Tokenisasi karya fisik menjadi salah satu cara museum untuk berinteraksi dengan komunitas mereka yang sudah ada dan memanfaatkan komunitas baru. Museum State Hermitage di Rusia baru-baru ini melampaui reproduksi digital dan meluncurkan pameran digital sepenuhnya dalam rekonstruksi gaya metaverse museum.