Gelaran Musik SXSW 2022 Angkat Topik NFT sebagai Adalan Baru di Industri Musik
Acara musik South by Southwest (SXSW) 2022 yang diadakan di Austin, Amerika Serikat mengangkat topik menarik mengenai NFT
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, AUSTIN – Acara musik South by Southwest (SXSW) 2022 yang diadakan di Austin, Amerika Serikat mengangkat topik menarik mengenai NFT yang dapat diandalkan untuk menopang kesuksesan industri musik.
Acara ini telah berlangsung pada 11 hingga 20 Maret 2022 kemarin.
Topik ini dilatarbelakangi karena aksesibilitas yang ditimbulkan dari perkembangan layanan streaming audio seperti Spotify dan Apple Music, memunculkan masalah baru kepada musisi dan artis dalam hal memonetisasi musik yang mereka hasilkan.
Baca juga: Ukraina Luncurkan NFT Museum of War, Serangkaian Gambar Digital Terkait Invasi Rusia
Dilaporkan sekitar 97 persen artis di platform streaming seperti Spotify saat ini berpenghasilan kurang dari 1 ribu dolar AS tiap tahun.
Dengan berkembangnya aset digital yang dikenal sebagai Non-Fungible Token (NFT), musisi akan diberi kesempatan untuk memiliki konten mereka sepenuhnya, terhubung langsung dengan penggemar mereka dan mendapatkan keuntungan dari musik mereka.
Melansir dari cointelegraph.com, dalam SXSW 2022 salah satu perusahaan marketplace NFT musik, Pianity menjadi sorotan karena misi mereka untuk membentuk iterasi berikutnya dari industri musik.
Karena misinya ini, Pianity dipilih oleh juri SXSW 2022 menjadi finalis dengan memberikan perusahaan ini kesempatan untuk menampilkan presentasi selama tiga menit mengenai platform mereka.
Baca juga: Element Band Gandeng KLa Project Rilis Lagu Dalam Bentuk NFT
Dalam presentasinya, Pianity membagikan tujuan mereka untuk menjadi tempat di mana musik akan diperlakukan sebagai edisi terbatas sebelum tersedia untuk penggemar. Pianity menggambarkan melalui perumpamaan, seorang seniman melukis satu lukisan, maka lukisan tersebut dapat dianggap unik dan langka karena hanya satu-satunya di dunia sehingga kemungkinan tinggi akan menjadi bahan rebutan.
Namun kenyataannya, bagi musisi hal tersebut dapat terjadi melalui NFT dan teknologi blockchain, yang menjamin kepemilikan dan memungkinkan seniman menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Dengan menggunakan Pianity, diklaim artis dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan antara 10 hingga 100 kali lebih banyak, daripada keuntungan yang didapat di platform streaming audio.
CEO Pianity Kevin Primicerio mengatakan terjunnya Pianity akan memberikan kontribusi untuk membangun masa depan industri musik.
Baca juga: Bukan Hanya Karya Seni, AnimaVerseNFT Dinilai Memiliki Prospek yang Menjanjikan
“Sangat menginspirasi untuk berpartisipasi dalam SXSW dan berkontribusi untuk membangun masa depan musik. NFT telah mengganggu industri musik selama satu tahun sekarang, dan karena semakin banyak orang yang terjun ke revolusi Web 3.0, kami senang dapat mendukung mereka,” kata Kevin Primicerio.
Selain menghadiri acara tersebut, Pianity juga mengumumkan artis baru yang bergabung ke platform mereka, antara lain Angel Cintron, Eyelid Kid, Akeem Music dan Attalie.
Pianity memang sedang diakui sebagai salah satu platform NFT sukses, karena berhasil menjual lebih dari 11.00 NFT dan membangun komunitas dengan pelanggan lebih dari 20.000 pelanggan. Platform yang diluncurkan pada tahun 2021 ini, berencana untuk merekrut talenta baru, termasuk pengembang dan seniman serta berencana membuka kantor perwakilan di Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Tim Pianity juga menunjukkan rencana mereka untuk mengembangkan aplikasi seluler dan mengejar kemitraan dengan festival musik di seluruh dunia.