Kripto Terra Luna Pernah Duduki Posisi 6 Terbesar Dunia, Kini Sudah Tidak Berharga
Ariston Tjendra mengatakan aset kripto Terra Luna mengalami penurunan nilai hampir 96 persen dari level tertinggi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat keuangan Ariston Tjendra mengatakan aset kripto Terra Luna mengalami penurunan nilai hampir 96 persen dari level tertinggi di kisaran 100 dolar Amerika Serikat (AS).
Ariston mengungkapkan, harga koin besutan perusahaan kripto dari Korea Selatan, Terraform Labs itu sudah tidak berharga saat ini, karena harganya anjlok parah jadi hanya nol koma sekian dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: CoinGecko Selidiki Penyebab Serangan Phishing yang Targetkan Pengguna di Situs Data Kripto
"Luna coin turun hampir 96 persen dari pernah mencapai puncak di 100 dolar AS. Sekarang nilainya hanya nol koma sekian dolar AS, cukup dalam jatuhnya," ujarnya mengutip YouTube About Money, Minggu (15/5/2022).
Sementara, Terra Luna sempat menduduki posisi 6 besar aset kripto terbesar di dunia, dengan kapitalisasi pasar menembus 40 miliar dolar AS.
Baca juga: Harga Kripto LUNA Rontok, Investor Rugi, Begini Kondisi Tren Kripto di Tengah Keruntuhan Pasar
"Bahkan maket cap-nya pernah mencapai 40 miliar dolar AS, ranking 6 dari seluruh digital coin yang ada di dunia. Jadi, penurunannya sangat dalam," kata Ariston.
Kendati demikian, menurutnya aset kripto secara keseluruhan akhir-akhir ini memang sedang gundah gulana, disebabkan penurunan harga yang cukup dalam.
"Harganya menurun dalam dari semua aset kripto. Terutama, sejak beberapa hari belakangan di pekan ini," pungkasnya.