Universitas di Amerika Serikat Berencana Luncurkan Kelas Virtual di Metaverse
Arizona State University mengajukan beberapa pengajuan terkait Metaverse ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO).
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ARIZONA – Salah satu universitas negeri terbesar di Amerika Serikat (AS) berdasarkan pendaftaran selama tahun akademik 2021/2022, Arizona State University (ASU) berencana meluncurkan kelas virtual di Metaverse.
Menurut tweet yang diposting pengacara merek dagang Josh Gerben, pada Senin (13/6/2022), Arizona State University mengajukan beberapa pengajuan terkait Metaverse ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO).
Universitas ini bermaksud untuk meluncurkan Non-Fungible Token (NFT) untuk tiket acara kampus, karya seni landmark yang dapat dilihat di kampusnya, spanduk bahkan ijazah universitas. Selain itu universitas ini ingin menawarkan NFT untuk video sorotan olahraga dan kegiatan lainnya.
Baca juga: Ramai Diburu Investor, Harga Token Metaverse Kini Melonjak 400 Persen
Pengajuan ini menunjukkan Arizona State University berencana menyediakan kuliah, lokakarya dan pertemuan di lingkungan virtual berbasis web. Selain itu, universitas ini berencana untuk mengadakan acara atletik, konser musik, dan pameran seni di Metaverse.
Dikutip dari Cointelegraph, untuk musim gugur semester 2021, sebanyak 77.881 siswa mendaftar ke Arizona State University untuk mengikuti kelas tatap muka, sedangkan 57.848 mendaftar untuk menghadiri kelas online. Kemungkinan alasan universitas ini merambah ke Metaverse didorong oleh presentase 42 persen siswa yang mendaftar ke kelas online-nya.
Direktur Senior Pembelajaran Strategis dan Mobilisasi Program ASU, Casey Evans mengatakan kelas imersi online akan memungkinkan siswa terus belajar selama masa pandemi Covid-19 kemarin.
"Kursus imersi digital adalah alat terbaik sekolah untuk memungkinkan siswa terus belajar selama masa pemisahan fisik ini," ujar Casey Evans.
Universitas ini sebelumnya telah mengadopsi teknologi blockchain untuk berbagai layanan di dalam kampus, termasuk melacak penyebaran Covid-19 pada November 2020 dan berbagi data dari catatan akademik mahasiswanya pada tahun 2019.
Universitas lainnya telah membuat inisiatif serupa untuk melangkah ke Metaverse pada tahun ini. Pada Mei lalu, University of Sao Paulo, Brasil mengumumkan rencananya untuk membangun markas virtual di Metaverse, yang memungkinkan siswa untuk berinteraksi dalam lingkungan virtual.
Sementara University of Bari Aldo Moro, Italia baru-baru ini meluncurkan inisiatif untuk mempromosikan budaya lokal dengan bantuan NFT, Metaverse, Virtual Reality (VR).