Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konsumsi Listrik Meningkat, Iran Putus 118 Jaringan Operator Pertambangan Bitcoin

Iran diketahui tengah merencanakan pemutusan akses ke 118 operator pertambangan kripto resmi yang ada di Teheran, pada Rabu (22/6/2022).

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Konsumsi Listrik Meningkat, Iran Putus 118 Jaringan Operator Pertambangan Bitcoin
Shutterstock
Ilustrasi Kripto Bitcoin. Konsumsi Listrik Meningkat, Iran Putus 118 Jaringan Operator Pertambangan Bitcoin 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Meningkatnya konsumsi listrik imbas melonjak jumlah penambang bitcoin, membuat pemerintah Iran terpaksa mengambil langkah tegas dengan membatasi aktivitas penambangan kripto yang ada di negaranya.

Seperti baru-baru ini, Iran diketahui tengah merencanakan pemutusan akses ke 118 operator pertambangan kripto resmi yang ada di Teheran, pada Rabu (22/6/2022).

Menurut juru bicara industri listrik Iran Mostafa Rajabi Mashhadi yang dikutip dari Techcrunch, langkah ini diambil setelah konsumsi listrik di Iran terus mengalami lonjakan tajam.

Baca juga: Investor Pemula, Ini Pentingnya Menggunakan Uang Dingin Saat Investasi Bitcoin

Dimana permintaan listrik untuk minggu ini diproyeksikan telah melampaui 63.000 megawatt.

Melonjaknya aktivitas penambangan kripto di Iran terjadi setelah pemerintah mulai mempertimbangkan penggunaan Bitcoin untuk membantu masyarakat dalam membayar impor barang, demi menghindari embargo perdagangan internasional yang dilayangkan AS.

Hal inilah yang memicu lonjakan pertumbuhan penambang kripto di Iran, menurut perusahaan analitik blockchain Elliptic, sepanjang tahun 2021 lalu setidaknya ada 4,5 persen penambangan bitcoin global yang berasal dari Iran.

Adanya pembengkakan ini lantas mengerek laju komputasi yang digunakan oleh cryptocurrency proof-of-work seperti Bitcoin, hingga membuat permintaan listrik di Iran melonjak naik dari tahun sebelumnya. Kondisi tersebut yang kemudian membuat pemerintah mulai memberlakukan aturan ketat untuk mengekang laju pertumbuhan penambang cryptocurrency.

Sebelum memblokir akses 118 penambang kripto, pada tahun 2019 lalu pemerintah Iran telah mengeluarkan lisensi khusus pada para penambang kripto.

Baca juga: Terdampak Bear Market, Penambang Bitcoin Pilih Tutup Akun

Dengan keluarnya lisensi ini, memungkinkan penambang kripto yang berada di Iran untuk membayar tarif listrik lebih tinggi. Tak hanya itu mereka juga diwajibkan untuk menjual bitcoin ke bank sentral Iran.

Namun sayang aturan tersebut tampaknya belum cukup mampu menghentikan operasi pusat penambangan kripto.

Dengan memutus akses ke 118 penambang kripto legal, pemerintah Iran berharap agar konsumsi listrik di negaranya bisa kembali stabil. Mengingat saat ini pasar global tengah mengalami krisis energi imbas pemutusan gas alam Rusia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas