Waspadalah! 8 Modus Penipuan Kripto di Twitter yang Marak Terjadi Saat Ini
Serpent yang memiliki 253.400 pengikut di platform tersebut, merupakan pendiri kecerdasan buatan dan sistem mitigasi ancaman kripto Sentinel.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Analis keamanan siber Serpent mengungkapkan delapan modus penipuan kripto dan Non-Fungible Token (NFT) yang marak terjadi di platform media sosial Twitter.
Serpent yang memiliki 253.400 pengikut di platform tersebut, merupakan pendiri kecerdasan buatan dan sistem mitigasi ancaman kripto yang disebut Sentinel.
Dalam utas yang dibagikan hari Minggu (21/8/2022) kemarin, Serpent menguraikan bagaimana scammers menargetkan investor kripto yang tidak berpengalaman, melalui penggunaan situs web peniru, URL, akun terverifikasi yang diretas, proyek palsu, airdrop palsu serta malware.
Dilansir dari Cointelegraph, berikut ini 8 modus penipuan kripto yang terjadi di Twitter menurut analis keamanan siber Serpent :
Serpent menjelaskan Crypto Recovery Scam menargetkan orang-orang yang sebelumnya menjadi korban penipuan kripto. Dalam startegi ini, scammers mengaku dapat mengembalikan dana korban yang telah dicuri.
Baca juga: Warga Rusia Pelaku Pencucian Uang Kripto Akhirnya Diekstradisi ke AS
Menurut Serpent, scammers mengklaim sebagai pengembang blockchain. Setelah menemukan korbannya, scammers akan meminta biaya untuk menerapkan kontrak pintar yang dapat memulihkan dana mereka. Namun pada akhirnya, scammers membawa kabur uang pembayaran jasa tersebut tanpa mengembalikan dana korban yang dicuri sebelumnya.
Pada awal bulan ini, Crypto Recovery Scam menargetkan pemilik dompet Solana yang menjadi korban penipuan jutaan dolar. Pembawa acara channel YouTube Crypto Tips, Heidi Chakos memperingatkan agar para investor kripto berhati-hati dengan modus penipuan seperti ini.
2. Penipuan melalui Fake Revoke.Cash
Menurut analis, scammer juga menggunakan situs web phisisng Fake Revoke.Cash untuk menipu korbannya.
Serpent mengatakan, scammers akan membagikan tautan kepada korbannya agar mereka mengunjungi situs web phising tersebut. Analis ini memperingatkan investor kripto untuk tidak sembarangan mengklik tautan yang dibagikan orang asing.
3. Membuat URL phising dengan Unicode Letters
Strategi lain yang diungkapkan Serpent adalah membuat alamat URL phising agar terlihat sama dengan URL yang asli menggunakan Unicode Letters. Pada URL palsu, scammers akan merubah salah satu huruf yang terdapat di URL asli menggunakan Unicode atau standar teknis global yang dirancang agar memungkinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan dapat ditampilkan secara konsisten oleh komputer.
4. Meretas akun terverifikasi