Catatan Akhir Tahun : Era Kendaraan Listrik Segera Dimulai, Pemerintah Siapkan Insentif
PT Toyota Astra Motor (TAM) semakin agresif mengenalkan produk elektrifikasinya di Tanah Air menjelang penutupan tahun 2022.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revolusi kendaraan di Indonesia sudah terjadi dari konvensional ke mobil/motor berbasis baterai.
Di jalan raya nasional sudah banyak dijumpai kendaraan listrik dengan plat nomor yang menggunakan garis biru di bagian bawahnya.
Transformasi kendaraan listrik didukung Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Baca juga: Volkswagen Siap Perkenalkan Mobil Listrik Baru pada Januari Tahun Depan
Tahun 2023 akan semakin banyak lagi kendaraan listrik yang berseliweran di jalanan karena adanya kebijakan pemerintah terkait kendaraan dinas pemerintah harus 100 persen berbasis baterai.
Artinya, pegawai pemerintah pusat maupun daerah tidak boleh lagi menggunakan kendaraan dengan bahan bakar fosil.
Hal ini tertuang melalui Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Percepatan peralihan kendaraan listrik juga didorong untuk kelompok masyarakat lewat skema subsidi.
Pembelian kendaraan listrik yang disubsidi ini bukan sekadar wacana bahkan sudah ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut menyebut saat ini pemerintah sedang menyelesaikan skema untuk mensubsidi sekitar Rp6,5 juta per pembelian sepeda motor listrik.
Skema subsidi serupa sedang dipertimbangkan untuk mobil listrik.
Namun, Luhut belum memberikan rincian untuk subsidi mobil listrik.
Baca juga: Pemerintah Godok Subsidi Mobil Listrik Rp 80 Juta, Menperin: Belum Ada Tambahan Insentif
“Kalau mau tukar motor ke listrik tahun depan, ya. Nanti dapat subsidi,” ujar Luhut dikutip Tribun Network, Selasa (27/12/2022).
Menko Luhut menyampaikan Indonesia memiliki target setidaknya 1,2 juta adopsi sepeda listrik dan 35.000 adopsi mobil listrik pada tahun 2024.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan wacana pemberian
subsidi untuk kendaraan listrik masih dalam pembahasan.
"Mengenai bantuan insentif untuk kendaraan listrik sedang disiapkan dan dimatangkan karena ini mencakup anggaran dan kita harap bisa diselesaikan," ujar Arifin.
Baca juga: Beli Motor Listrik Dapat Subsidi Rp8 Juta, Ini Pilihan Kendaraannya, Paling Murah Menjadi Rp7,5 Juta
Dia melanjutkan, pemerintah mengambil pertimbangan dari negara-negara lain soal pemberian
subsidi untuk kendaraan listrik
Kemudian, subsidi diberikan mengingat harga kendaraan listrik dan komponen utama seperti baterai yang masih tergolong cukup tinggi.
"Indonesia sedang proses pembuatan baterai karena kita mempunyai mineral yang cukup, sehingga menjadi daya tarik investor-investor untuk memproduksi baterai listrik," jelas Arifin.
Produsen Berlomba
Sejumlah produsen kendaraan di Indonesia menyiapkan kendaraan listrik untuk mendukung target yang ditetapkan pemerintah.
PT Toyota Astra Motor (TAM) semakin agresif mengenalkan produk elektrifikasinya di Tanah Air
menjelang penutupan tahun 2022.
Pabrikan mengenalkan mobil listrik full baterai Toyota bZ4X pada awal November, selang hampir dua Minggu kemudian disusul Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid EV yang dirilis ke pasar.
TAM juga siap menyongsong tahun 2023 melalui mobil listrik mereka yang akan dipamerkan kepada konsumen di Indonesia.
Baca juga: Dua Mobil Listrik Ini Bisa Lebih Murah dengan Insentif Rp 80 Juta dari Pemerintah
"Kita akan konsisten, strategi kita Multi Pathway. Jadi kita sudah luncurkan, sekarang kita fokus bagaimana bZ4X ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, itu pertama," ucap Henry.
"Untuk kedua, tentu saja kita akan terus menambahkan model-model elektrifikasi selanjutnya, syukur-syukur bisa menjangkau masyarakat," sambungnya.
Strategi Multi Pathway yang dicanangkan Toyota ialah dengan menghadirkan line up lengkap, dari HEV, PHEV dan BEV.
"Kita selalu ada Multi Pathway ya, ada BEV, Hybrid dan Plug-in. Kenapa tiga? karena kita lihat
kebutuhan bervariasi karena ada konsumen menggunakan jangka pendek, di Indonesia sangat
bervariasi," jelasnya.
Henry menyebut dipastikan tahun depan akan ada ide baru hingga produk baru untuk segmen
elektrifikasi.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) pun optimistis pasar kendaraan listrik di tahun depan akan terus meningkat.
Baca juga: Tesla Luncurkan Dua Model Mobil Listrik di Thailand
Head of Marketing Department HMID Astrid Ariani Wijana menuturkan sejak 2020 lalu Hyundai
merilis Ioniq Electric dan Kona Electric dan membukukan penjualan 200 unit kedua model tersebut dalam dua bulan.
"Bisa dibilang Hyundai penguasa sekitar 86 persen segmen mobil listrik. Jadi di 2020, saat kami
masuk, kami bisa langsung mendistribusikan sekitar 200 unit dalam 2 bulan," ucap Astrid.
"Kemudian di tahun 2021 tumbuh lagi di sekitar 605 unit, itu saja pertumbuhannya sudah naik cukup
jauh," tambahnya.
Di periode Januari hingga Oktober 2022 ini Hyundai sudah mengirimkan 1.485 mobil listrik, termasuk
model Ioniq Electric, Kona Electric dan Ioniq 5.
Ke depan, Hyundai memandang pertumbuhan mobil listrik akan semakin banyak seiring
bertumbuhnya infrastruktur kendaraan listrik. (Tribun Network/Reynas Abdila)