Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri 4 Kali Pertemuan Sam Bankman-Fried dan Pejabat Gedung Putih 2 Bulan Sebelum FTX Runtuh

Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried disebut empat bertemu dengan pejabat pemerintah AS di Gedung Putih, dua bulan sebelum FTX runtuh.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Misteri 4 Kali Pertemuan Sam Bankman-Fried dan Pejabat Gedung Putih 2 Bulan Sebelum FTX Runtuh
https://coinpres.com/
Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried disebut bertemu dengan pejabat pemerintah AS di Gedung Putih sebanyak empat kali sebelum FTX runtuh. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried disebut bertemu dengan pejabat pemerintah AS di Gedung Putih sebanyak empat kali sepanjang tahun ini.

Dikutip dari Cointelegraph, salah satu pertemuan tersebut terjadi hanya dua bulan sebelum kebangkrutan bursa kripto FTX.

Sebagian besar pertemuan diungkapkan dalam log pengunjung yang diposting oleh Gedung Putih setiap bulan, yang menunjukkan bahwa Bankman-Fried bertemu dengan Penasihat Presiden AS, Steve Ricchetti, pada tanggal 22 April dan 12 Mei.

Sam Bankman-Fried (SBF) juga diketahui melakukan pertemuan lain pada tanggal 13 Mei dengan penasihat kebijakan Gedung Putih Charlotte Butash.

Namun menurut laporan Bloomberg pada Kamis (29/12/2022), mantan CEO FTX itu juga bertemu dengan Ricchette baru-baru ini pada 8 September, sebuah pertemuan yang tidak muncul di log pengunjung Gedung Putih.

Kabar tersebut telah membangkitkan rasa ingin tahu anggota komunitas kripto, yang penasaran mengapa pendiri bursa kripto yang bangkrut itu beberapa kali mengunjungi Gedung Putih.

Berita Rekomendasi

Sesuai laporan Bloomberg, seorang sumber mengungkapkan pertemuan tersebut tidak membahas persoalan politik dan pembicaraan difokuskan pada industri kripto, pertukaran cryptocurrency, serta pencegahan pandemi COVID-19. 

Meskipun tinggal di Bahama, Bankman-Fried diketahui telah menjadi pengunjung tetap ke Washington saat dia mencoba untuk mempengaruhi kebijakan kripto dan membuat koneksi di AS.

Baca juga: Dua Rekan Sam Bankman-Fried Mengaku Bersalah, Publik Pertanyakan Keberadaan Direktur Teknik FTX

Sam Bankman-Fried adalah donatur penting bagi Partai Demokrat. Dalam wawancara pada 16 November dengan vlogger kripto Tiffany Fong, dia mengakui telah menyumbang dengan jumlah yang hampir sama untuk Partai Demokrat dan Partai Republik.

Bulan ini, Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York dilaporkan telah memulai penyelidikan atas kontribusi kampanye ilegal dari Sam Bankman-Fried dan dua mantan eksekutif FTX lainnya.

Baca juga: Mantan Bos FTX Sam Bankman-Fried Jalani Tahanan Rumah, Bebas dengan Jaminan 250 Juta USD

Menyusul penangkapan Bankman-Fried di Bahama, Kantor Kejaksaan itu mengirim email ke beberapa organisasi politik Demokrat, termasuk kantor kampanye resmi partai tersebut, beberapa Komite Aksi Politik (PAC) utamanya, dan kantor kampanye individu dari beberapa politisi, termasuk Hakeem Jeffries, Ketua DPR AS dari Partai Demokrat.

Melansir dari Bitcoin News, email tersebut meminta informasi apa pun mengenai donasi yang diberikan SBF, koleganya, dan pertukaran kripto FTX, menurut laporan dari situs berita The New York Times pada 17 Desember, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sementara dalam konferensi pers yang mengumumkan dakwaan terhadap Bankman-Fried, Jaksa Wilayah AS Damian Williams meminta pihak-pihak yang menerima uang pelanggan FTX yang dicuri untuk mengembalikan dana tersebut.

Baca juga: Cuci Tangan dari Kasus Sam Bankman, Binance Kembalikan Uang Investasi FTX Rp32,7 Triliun

"Kepada setiap orang, entitas, atau kampanye politik yang telah menerima uang pelanggan yang dicuri, kami meminta Anda bekerja sama dengan kami untuk mengembalikan uang tersebut kepada korban yang tidak bersalah," kata Damian Williams.

Salah satu dakwaan resmi yang diungkapkan jaksa federal AS setelah penangkapan Bankman-Fried di Bahama adalah "berkonspirasi untuk melanggar undang-undang dana kampanye".

Mantan CEO FTX itu adalah penyumbang kampanye terbesar kedua pada 2020, menyumbang hampir 45 juta dolar AS, yang sebagian besar untuk kampanye dan komite Demokrat, partainya Presiden AS Joe Biden.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas