Pengguna FTX Jepang Bisa Tarik Dana Mulai Februari 2023
FTX Jepang sedang mengembangkan sistem untuk melanjutkan penarikan dana melalui situs web Liquid Japan, pertukaran kripto yang telah diakuisisi FTX
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengguna FTX Jepang dapat memindahkan dana mereka dari bursa kripto yang bangkrut tersebut mulai Februari 2023, menurut pernyataan dari anak perusahaan FTX di Jepang.
FTX Jepang mengatakan pada Kamis (29/12/2022), pihaknya sedang mengembangkan sistem untuk melanjutkan penarikan dana melalui situs web Liquid Japan, pertukaran kripto yang diakuisisi FTX pada awal tahun ini. Nantinya, pengguna dapat melihat saldo mereka di Liquid Japan dan kemudian menarik dana mereka.
"Kami sangat meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang besar bagi pelanggan kami karena penangguhan layanan jangka panjang," kata Liquid Japan dalam postingan di situs webnya, yang dikutip dari CNBC.
Baca juga: Bahama Sita Aset Digital FTX Senilai 3,5 Miliar Dolar AS
FTX Jepang menetapkan garis waktu (timeline) untuk memulihkan dana pengguna, dimulai dengan pembukaan akun Liquid Japan pada pertengahan Januari, kemudian mentransfer aset dari FTX Jepang ke Liquid Japan, dan membuka kembali penarikan dana pada pertengahan Februari.
Pengumuman itu terjadi setelah FTX Jepang mengatakan pada 1 Desember, pihaknya telah mengonfirmasi dengan pengacara FTX Group bahwa uang tunai pelanggan Jepang dan mata uang kripto tidak boleh menjadi bagian dari real FTX Jepang mengingat bagaimana aset ini dipegang dan kepentingan properti di bawah hukum Jepang.
Berita tersebut memberikan kelegaan bagi pengguna FTX. Klien FTX di seluruh dunia tidak dapat memperoleh akses ke dana mereka sejak perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan pada bulan lalu dan memblokir penarikan.
Baca juga: Tangani Skandal FTX, Pengacara Sullivan dan Cromwell Dapat Bayaran Fantastis Mencapai Rp53 Miliar
CEO baru FTX, John J. Ray III, mengatakan pelanggan internasional kemungkinan mendapatkan dana yang lebih sedikit dari pengadilan kebangkrutan dibandingkan dengan pengguna AS.
Didirikan pada 2014, Liquid Japan diakuisisi FTX pada Februari sebagai bagian dari ekspansi bursa kripto itu ke Asia Timur.
Sebelum akuisisi tersebut, Liquid Japan mengalami peretasan senilai lebih dari 90 juta dolar AS dalam serangan siber besar. Pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, yang menyebut dirinya sebagai penyelamat perusahaan kripto yang sedang mengalami masalah keuangan, kemudian memberi Liquid pembiayaan utang sebesar 120 juta dolar AS.
Baca juga: Dua Rekan Sam Bankman-Fried Mengaku Bersalah, Publik Pertanyakan Keberadaan Direktur Teknik FTX
Secara terpisah, pada Kamis kemarin Komisi Sekuritas Bahama mengatakan telah menyita aset kripto senilai 3,5 miliar dolar AS dari FTX "untuk disimpan" dan sedang menunggu arahan dari Mahkamah Agung negara itu untuk mengembalikan dana tersebut kepada pelanggan dan kreditor, atau ke likuidator.