Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Luncurkan Reksa Dana Baru untuk Biayai Operasi Penambangan Kripto

Setiap investor dapat menginvestasikan dana minimal 300.000 rubel atau sekitar 4.000 dolar AS di reksa dana baru yang diterbitkan Rusia.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rusia Luncurkan Reksa Dana Baru untuk Biayai Operasi Penambangan Kripto
Cryptonews
Rusia meluncurkan reksa dana baru untuk membiayai operasi penambangan kripto. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Sebuah perusahaan Rusia telah meluncurkan reksa dana baru yang dimaksudkan untuk membiayai operasi penambangan kripto di negara tersebut.

Menurut outlet bisnis Rusia Kommersant, dana investasi reksa baru akan tersedia untuk investor yang memenuhi syarat.

Setiap investor dapat menginvestasikan dana minimal 300.000 rubel atau sekitar 4.000 dolar AS yang diterbitkan Rusia.

Dana yang dihimpun dari para investor selanjutnya akan digunakan untuk memperoleh peralatan penambangan kripto.

Namun, Kommersant menggarisbawahi peluncuran dana tersebut masih harus mendapat persetujuan dari otoritas Rusia, mengingat belum lama ini bank sentral Rusia telah melarang penyertaan aset digital dalam reksa dana.

Kepala pengembangan di perusahaan pertambangan Rusia BitRiver, Alexander Baryshnikov mengatakan telah terjadi peningkatan minat yang besar dalam penambangan kripto di Rusia, termasuk dari bank besar dan perusahaan investasi.

Berita Rekomendasi

Meningkatnya minat penambangan kripto di Rusia diyakini berasal dari menyempitnya peluang investasi lain di negara tersebut.

Rusia sendiri juga ditunjuk sebagai lokasi alami untuk operasi penambangan kripto, mengingat iklimnya yang sejuk dan melimpahnya sumber energi di negara tersebut.

Baca juga: Masa Depannya Cerah Ini Lokasi Penambangan Kripto Paling Populer di Rusia

Pada akhir tahun lalu, Rusia hampir melegitimasi industri penambangan kripto dengan melegalkan penambangan secara resmi.

Namun, pada Januari 2023, Kementerian Keuangan Rusia mengatakan kemajuan Rancangan Undang-Undang atau RUU pertambangan yang diusulkan telah "macet".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas