Ketua CFTC Tegaskan Stablecoin dan Ether Bakal Jadi Komoditas
CFTC telah menegaskan aset digital tertentu seperti Ether dan Bitcoin adalah komoditas, seperti yang diungkapkan dalam gugatannya
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Ketua Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas Amerika Serikat (CFTC) Rostin Behnam mengatakan stablecoin dan Ether (ETH) adalah komoditas dan harus berada di bawah lingkup CFTC.
Behnam menghadapi pertanyaan dari Senator AS Kirsten Gillibrand mengenai perbedaan pandangan antara CFTC dan Securities and Exchange Commission (SEC), setelah penyelesaian CFTC dengan penerbit stablecoin Tether pada 2021.
“Terlepas dari kerangka peraturan seputar stablecoin, menurut saya mereka akan menjadi komoditas," tegas Behnam dalam sidang Senat AS pada Rabu (8/3/2023), dikutip dari Cointelegraph.
Baca juga: Tak Sadar Pernah Membeli, Kini William Miliki Ethereum Senilai Rp9,8 Miliar
"Jelas bagi tim penegakan kami dan komisi bahwa Tether, sebuah stablecoin, adalah komoditas," imbuhnya.
Sebelumnya, CFTC telah menegaskan aset digital tertentu seperti Ether dan Bitcoin adalah komoditas, seperti yang diungkapkan dalam gugatannya terhadap pendiri bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried pada pertengahan Desember.
Ditanya bukti apa yang akan diajukan CFTC untuk memenangkan pengaruh peraturan atas Ether selama sidang Senat, Behnam mengatakan "tidak akan mengizinkan produk berjangka Ether terdaftar di bursa CFTC jika tidak merasa kuat bahwa itu adalah aset komoditas."
“Kami memiliki risiko litigasi, kami memiliki risiko kredibilitas agensi jika kami melakukan hal seperti itu tanpa pembelaan hukum yang serius untuk mendukung argumen kami bahwa aset adalah komoditas,” tambah Behnam.
Pernyataan tersebut tampaknya memperkuat pendapat Behnam yang terkadang ragu-ragu mengenai klasifikasi Ether. Selama menghadiri acara di Universitas Princeton pada November tahun lalu, dia mengatakan Bitcoin adalah satu-satunya cryptocurrency yang dapat dikategorikan sebagai komoditas.
Namun sebulan sebelumnya, dia menyarankan Ether juga bisa dipandang sebagai komoditas.
Pernyataan terbaru Behnam menentang pandangan ketua SEC, Gary Gensler, yang mengklaim "segala sesuatu selain Bitcoin adalah sekuritas", dalam sebuah wawancara dengan New York Magazine pada 23 Februari 2023.
Sudut pandang yang berbeda dari regulator pasar AS dapat menimbulkan konflik, karena masing-masing regulator bersaing untuk menetapkan kontrol atas regulasi di industri kripto.
Baca juga: Efek The Merge Biaya Transfer Ethereum Diklaim Lebih Murah, Turun 93 Persen
Pada pertengahan Februari, SEC menggunakan kewenangannya terhadap penerbit stablecoin Paxos, dengan mengatakan akan menuntut perusahaan tersebut karena melanggar undang-undang perlindungan investor yang menuduh stablecoin yang dicetaknya, Binance USD (BUSD), adalah sekuritas yang tidak terdaftar.
Pada saat yang sama, regulator AS itu juga menargetkan Terraform Labs dan menyebut stablecoin algoritmik TerraUSD Classic (USTC) sebagai sekuritas, sebuah langkah yang menurut penasihat umum Delphi Labs, Gabriel Shapiro, bisa menjadi "roadmap" untuk SEC agar dapat menyusun tuntutan terhadap penerbit stablecoin lainnya.
Sementara pendiri dan CEO Circle, Jeremy Allaire, mengatakan dia tidak percaya "SEC adalah regulator untuk stablecoin". Menurut Allaire, stablecoin harus diawasi oleh regulator perbankan.