Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intip 5 Negara Teratas yang Adopsi Blockchain, Ada Singapura hingga Portugal

Beberapa negara mengadopsi blockchain karena berbagai alasan, termasuk untuk mempromosikan inovasi dan memicu pertumbuhan ekonomi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Intip 5 Negara Teratas yang Adopsi Blockchain, Ada Singapura hingga Portugal
Shutterstock
Ilustrasi Bitcoin. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa negara mengadopsi blockchain karena berbagai alasan, termasuk untuk mempromosikan inovasi dan memicu pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan peraturan yang menguntungkan guna menarik bisnis blockchain.

Blockchain adalah sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi. Penggunaannya tidak terlepas dari Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Meski begitu, terdapat banyak sektor lain yang dapat memanfaatkan teknologi blockchain.

Melansir dari Cointelegraph, teknologi blockchain berpotensi meningkatkan produktivitas, keamanan, dan transparansi banyak industri, sehingga dapat meminimalisir adanya penyelewengan data seperti tindakan korupsi dan suap.

Baca juga: Lelang NFT Bitcoin Yuga Labs Laris Manis, dalam 24 Jam Raup 16,5 Juta Dolar

Oleh karena itu, beberapa negara berinvestasi dalam mengembangkan dan menggunakan teknologi blockchain untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang berbeda.

Lantas negara mana saja yang sudah mengadopsi teknologi blockchain ini?

1. El Salvador

BERITA REKOMENDASI

El Salvador muncul sebagai pelopor global dalam mengadopsi teknologi blockchain setelah menjadi negara pertama yang mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Pada Juni 2021, pemerintah El Salvador menetapkan undang-undang yang mengakui Bitcoin sebagai metode pembayaran yang sah untuk barang dan jasa selain dolar AS, mata uang resmi negara tersebut.

Melalui upaya ini, pemerintah El Salvador bertujuan untuk memprioritaskan inklusi keuangan di negara yang 70 persen orang dewasanya tidak memiliki rekening bank.

Penerimaan Bitcoin mungkin menjadikan El Salvador lokasi yang diinginkan bagi investor internasional, salah satu keuntungan yang disebutkan oleh presiden negara itu, Nayib Bukele.

Untuk mendorong adopsi Bitcoin secara luas, pemerintah menerapkan beberapa tindakan. Dana perwalian 150 juta dolar AS di bank pembangunan negara (Banco de Desarrollo de El Salvador) telah disetujui oleh komisi keuangan legislatif pada Agustus 2021. Itu dibuat untuk memungkinkan konversi otomatis Bitcoin ke dolar AS, memfasilitasi pertukaran yang mudah antara kedua mata uang negara itu.


El Salvador juga meluncurkan dompet Chivo, dompet Bitcoin resmi yang pertama digunakan oleh rakyat negara itu, pada September 2021. Setiap dompet berisi 30 dolar AS dalam bentuk Bitcoin.

Pemerintah telah membangun jaringan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) kripto di El Salvador, untuk membuat pengiriman uang menjadi lebih mudah.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Jadi 22.000 Dolar AS, Terseret Skandal Penipuan Silvergate Capital

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas