Bank Pro Kripto Signature Bank Hadapi Tuduhan Pencucian Uang Sebelum Bangkrut
Bank ramah kripto Signature Bank dilaporkan sedang diselidiki oleh dua badan pemerintah Amerika Serikat sebelum keruntuhannya.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Bank ramah kripto Signature Bank dilaporkan sedang diselidiki oleh dua badan pemerintah Amerika Serikat sebelum keruntuhannya.
Tim penyelidik Departemen Kehakiman AS (DOJ) sedang memeriksa apakah Signature Bank mengambil tindakan yang memadai untuk mendeteksi potensi pencucian uang oleh kliennya, menurut laporan Bloomberg pada Rabu (15/3/2023).
Melansir dari Cointelegraph, regulator AS menyatakan mereka sangat prihatin dengan kondisi Signature Bank sehingga berupaya mengambil tindakan pencegahan untuk memantau transaksi guna melihat apakah ada "tanda-tanda kriminalitas" dan memeriksa klien bank itu dengan benar.
Baca juga: Meta Hentikan Dukungan NFT pada Platformnya di Tengah Perkembangan Pasar Kripto
Securities and Exchange Commission (SEC) juga melakukan penyelidikan terpisah terhadap Signature Bank, menurut dua sumber anonim yang dikutip oleh Bloomberg.
Tidak jelas kapan investigasi tersebut dimulai dan apa pengaruhnya terhadap keputusan baru-baru ini yang dilakukan regulator negara bagian New York untuk menutup bank tersebut.
Dilaporkan Signature dan stafnya tidak dituduh melakukan kesalahan, serta penyelidikan dapat diselesaikan tanpa tuduhan atau tindakan lebih lanjut yang diambil oleh SEC atau Departemen Kehakiman AS.
Laporan tersebut muncul setelah gugatan class action oleh pemegang saham Signature terhadap bank dan mantan eksekutif yang dituduh melakukan penipuan yang diajukan pada Selasa (14/3/2023).
Mantan anggota dewan Signature Bank, Barney Frank, mengatakan regulator AS berniat "mengirimkan pesan anti-crypto yang sangat kuat".
Baca juga: Kebangkrutan Silicon Valley Bank Seret Kripto USDC, Nilainya Anjlok Tajam
Signature Bank menjadi bagian dari rangkaian penutupan bank oleh regulator AS yang juga mencakup Silvergate Capital dan Silicon Valley Bank (SVB). Bank yang sudah berdiri sejak 2001 itu ditutup pada Minggu (12/3/2023).
DOJ dan SEC dilaporkan telah memulai penyelidikan terpisah atas runtuhnya Silvergate Capital dan SVB.
Selain itu, regulator AS juga dilaporkan akan memeriksa kejadian atau peristiwa yang mengarah ke keruntuhan bank, termasuk meneliti pengajuan keamanan yang mengungkapkan penjualan saham SVB oleh CEO bank itu Greg Becker dan CFO-nya Daniel Beck, yang terjadi dua minggu sebelum SVB runtuh.
SEC belum secara resmi mengomentari masalah tersebut, tetapi ketua SEC Gary Gensler mengatakan SEC "akan menyelidiki dan melakukan tindakan penegakan hukum jika kami menemukan pelanggaran undang-undang sekuritas federal."